WP - Klaim paling luar biasa baru saja dirilis oleh Negara Islam di Afrika Tengah (ISCAP) bila mereka telah melakukan operasi yang menyebabkan 20 tentara Tanzania tewas dan terluka di Cabo Delgado, Mozambik.
Dari berita yang beredar di media sosial, terlihat beberapa kartu tanda pengenal dari tentara Tanzania yang tewas diperlihatkan.
Berbicara kepada BBC melalui telepon, juru bicara militer Kolonel Juma Sipe mengatakan berita itu adalah rumor yang beredar di media dan itu tidak benar.
Pernyataannya muncul setelah kelompok ISIS mengklaim bahwa mereka menewaskan 20 tentara Tanzania ketika berusaha melakukan serangan di Mozambik utara.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada 5 September, kelompok Negara Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan Mozambik bekerja sama dengan rekan-rekan Tanzania mereka di dekat daerah Mocimboa da Pria di wilayah Cabo Delgado.
Dalam laporan itu, militan ISIS menyatakan pejuang mereka melukai pasukan Tanzania selama bentrokan di daerah itu, menambahkan bahwa mereka berhasil menyita beberapa senjata di samping empat kendaraan.
Namun menanggapi laporan tersebut, juru bicara Tentara Tanzania Kolonel Juma Sipe mengatakan bahwa sejauh ini pasukan Tanzania belum melintasi perbatasan ke Mozambik.
"Pasukan Pertahanan Rakyat Tanzania sangat sedih dengan berita itu dan secara umum kami tidak mengharapkan masalah itu dibahas karena Tanzania tidak memiliki pasukan yang melintasi perbatasan ke Mozambik," kata Sipe.
"Sejauh ini kami menduduki wilayah operasi kami yang tidak ada hubungannya dengan operasi Mozambik," kata Kolonel Sipe.
Perwira militer itu menambahkan bahwa militer Tanzania tidak memiliki kerja sama militer dengan Mozambik dan menekankan bahwa tidak ada tentara negara itu yang menyeberang dan memasuki negara itu.
Mr Sipe telah mengutip tuduhan yang dibuat oleh kelompok Negara Islam sebagai propaganda yang bertujuan untuk membuat kelompok itu populer.
"Secara umum, kinerja tentara Tanzania adalah yang paling umum dalam menegakkan perlindungan perbatasannya dan operasinya tidak ada hubungannya dengan gerakan yang sedang berlangsung di Mozambik.", demikian katanya.
sumber: medsos dan disini
0 komentar:
Posting Komentar