wp - Iran tetap menjadi sponsor terorisme negara terburuk di dunia, menurut sebuah laporan yang dirilis pada hari Sabtu oleh Departemen Luar Negeri AS.
"Rezim Iran telah menghabiskan hampir satu miliar dolar per tahun untuk mendukung kelompok-kelompok teroris yang berfungsi sebagai proksi dan memperluas pengaruh jahatnya di seluruh dunia," Departemen Luar Negeri mengatakan dalam rilis tahunannya "Laporan Negara tentang Terorisme" untuk 2018.
“Teheran telah mendanai kelompok teroris internasional seperti Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Palestina. Ia juga terlibat dalam rencana terorisnya sendiri di seluruh dunia, khususnya di Eropa,” tambah laporan itu.
Ini mengutip sebuah insiden pada Januari 2018 ketika pemerintah Jerman menyelidiki 10 tersangka operasi Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC - QF). Selama musim panas tahun lalu, otoritas Belgia, Prancis dan Jerman menggagalkan rencana Iran untuk mengebom sebuah demonstrasi oposisi politik di dekat Paris.
Berbicara kepada Al Arabiya, Perwakilan Khusus AS untuk Iran Brian Hook mengatakan bahwa Washington telah mempersulit Iran untuk melakukan operasi campur tangan asing karena "Iran tidak memiliki uang seperti dulu."
"Ini adalah uang yang dihabiskan rezim di tempat-tempat seperti Lebanon, Suriah, Irak, Yaman," kata Hook.
Sementara itu, Iran sebelumnya telah mengirimkan seorang jenderal perwakilannya ke Baghdad ditengah demo besar-besaran yang terjadi disana sebagai bentuk dukungan Iran terhadap pemerintahan Irak.
sumber: click disini
"Rezim Iran telah menghabiskan hampir satu miliar dolar per tahun untuk mendukung kelompok-kelompok teroris yang berfungsi sebagai proksi dan memperluas pengaruh jahatnya di seluruh dunia," Departemen Luar Negeri mengatakan dalam rilis tahunannya "Laporan Negara tentang Terorisme" untuk 2018.
“Teheran telah mendanai kelompok teroris internasional seperti Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Palestina. Ia juga terlibat dalam rencana terorisnya sendiri di seluruh dunia, khususnya di Eropa,” tambah laporan itu.
Ini mengutip sebuah insiden pada Januari 2018 ketika pemerintah Jerman menyelidiki 10 tersangka operasi Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC - QF). Selama musim panas tahun lalu, otoritas Belgia, Prancis dan Jerman menggagalkan rencana Iran untuk mengebom sebuah demonstrasi oposisi politik di dekat Paris.
Berbicara kepada Al Arabiya, Perwakilan Khusus AS untuk Iran Brian Hook mengatakan bahwa Washington telah mempersulit Iran untuk melakukan operasi campur tangan asing karena "Iran tidak memiliki uang seperti dulu."
"Ini adalah uang yang dihabiskan rezim di tempat-tempat seperti Lebanon, Suriah, Irak, Yaman," kata Hook.
Sementara itu, Iran sebelumnya telah mengirimkan seorang jenderal perwakilannya ke Baghdad ditengah demo besar-besaran yang terjadi disana sebagai bentuk dukungan Iran terhadap pemerintahan Irak.
sumber: click disini
0 komentar:
Posting Komentar