Ali Bayati dari Komisi Hak Asasi Manusia Irak mengatakan kepada AFP bahwa tidak jelas bagaimana mereka tewas, tetapi banyak orang di Baghdad dalam beberapa hari terakhir mengalami luka trauma parah akibat tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan keamanan.
Laporan sebelumnya mengatakan bahwa setidaknya dua pengunjuk rasa anti-pemerintah tewas dan 105 terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di Baghdad tengah pada hari Senin ketika ribuan siswa turun ke jalan karena melanggar perintah pemerintah dan menghalau gas dari pasukan keamanan.
Para siswa melewatkan kelas di beberapa universitas dan sekolah menengah di Baghdad dan di wilayah selatan yang bermayoritas Syiah Irak pada hari Senin untuk mengambil bagian dalam protes, meskipun pemerintah memerintahkan sekolah dan universitas untuk beroperasi secara normal. Tidak jelas berapa banyak siswa di antara mereka yang tewas dan terluka.
Demonstrasi itu sendiri dipicu oleh kemarahan publik pada korupsi, stagnasi ekonomi dan layanan publik yang buruk.
"Ini adalah revolusi siswa, tidak untuk pemerintah, tidak untuk partai!" Demonstran meneriakkan di Lapangan Tahrir Baghdad, yang menjadi pusat protes. Para pengunjuk rasa telah berkemah di bundaran pusat dan sukarelawan telah membawakan mereka makanan, berharap untuk menciptakan kembali suasana revolusioner demonstrasi serupa yang diadakan di seluruh wilayah selama dan setelah Musim Semi Arab 2011.
Pasukan keamanan telah menembakkan gas air mata dan granat kejut untuk mencegah pengunjuk rasa menyeberangi jembatan utama menuju Zona Hijau, rumah bagi kantor-kantor pemerintah dan kedutaan besar.
Setidaknya 72 pengunjuk rasa telah terbunuh sejak protes anti-pemerintah nasional dilanjutkan pada hari Jumat, setelah 149 tewas dalam gelombang protes sebelumnya bulan ini.
sumber: click disini
0 komentar:
Posting Komentar