wartaperang - Polisi Turki menembak mati seorang yang diduga militan Negara Islam (ISIS/IS) yang diyakini merencanakan serangan bom bunuh diri di ibukota Ankara, demikian menurut kantor berita yang dikelola negara Anadolu melaporkan pada hari Rabu.
Sebuah skuad kontra teror telah melacak tersangka ke lantai sembilan gedung di pinggiran Ankara, di mana ia tewas dalam tembak-menembak sekitar pukul 3:00 (00:00 GMT) setelah membuka tembakan dalam menanggapi seruan polisi untuk menyerahkan diri.
Polisi menemukan bahan peledak di tempat kejadian dan Gubernur Ercan Topaca mengatakan kepada wartawan ada kecurigaan bahwa tersangka merencanakan untuk menargetkan upacara publik di ibukota, Anadolu melaporkan. Dikatakan pria itu terdaftar di tenggara kota Diyarbakir dan lahir pada tahun 1992.
Setelah menerima data intelijen bahwa militan merencanakan serangan di ibukota, kantor gubernur Ankara, pada hari Senin, melarang pertemuan umum dan pawai hingga akhir November.
Larangan itu diberlakukan di bawah pemerintahan darurat yang diberlakukan setelah upaya kudeta pada bulan Juli, datang ketika Turki melakukan operasi militer yang telah berjalan selama 2 bulan di Suriah dalam mendukung pemberontak untuk mendorong ISIS dari perbatasan selatan.
ISIS dan militan Kurdi telah melakukan serangan di ibukota. Bulan ini dua tersangka anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK), diyakini merencanakan serangan bom mobil, meledakkan diri di sebuah pertemuan polisi di Ankara.
Sumber: al-arabiya
Sebuah skuad kontra teror telah melacak tersangka ke lantai sembilan gedung di pinggiran Ankara, di mana ia tewas dalam tembak-menembak sekitar pukul 3:00 (00:00 GMT) setelah membuka tembakan dalam menanggapi seruan polisi untuk menyerahkan diri.
Polisi menemukan bahan peledak di tempat kejadian dan Gubernur Ercan Topaca mengatakan kepada wartawan ada kecurigaan bahwa tersangka merencanakan untuk menargetkan upacara publik di ibukota, Anadolu melaporkan. Dikatakan pria itu terdaftar di tenggara kota Diyarbakir dan lahir pada tahun 1992.
Setelah menerima data intelijen bahwa militan merencanakan serangan di ibukota, kantor gubernur Ankara, pada hari Senin, melarang pertemuan umum dan pawai hingga akhir November.
Larangan itu diberlakukan di bawah pemerintahan darurat yang diberlakukan setelah upaya kudeta pada bulan Juli, datang ketika Turki melakukan operasi militer yang telah berjalan selama 2 bulan di Suriah dalam mendukung pemberontak untuk mendorong ISIS dari perbatasan selatan.
ISIS dan militan Kurdi telah melakukan serangan di ibukota. Bulan ini dua tersangka anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK), diyakini merencanakan serangan bom mobil, meledakkan diri di sebuah pertemuan polisi di Ankara.
Sumber: al-arabiya
0 komentar:
Posting Komentar