Courtesy of Zaman Al-Wasl (Click lebih besar) |
Menurut aktivis, rudal menyebabkan ledakan besar menghancurkan beberapa rumah.
Reporter dari Latakia Media Network Majed al-Najii mengatakan warga Jabal al-Akrad tidak mendengar ledakan seperti sebelumnya yang biasa melanda daerah mereka, ledakan di Bidama menyebabkan banyak kerusakan.
Al-Naji mengatakan rudal balistik Rusia menyebabkan lingkungan menjadi paranoia dan ketakutan menyebar di antara warga sipil. Banyak dari mereka akhirnya meninggalkan desa ke kamp-kamp khawatir akan rudal balistik yang lain.
Tim SCD mengambil mayat dari bawah reruntuhan dan membawa yang terluka ke rumah sakit di rumah sakit lapangan di dekatnya.
Perlu dicatat kapal perang Rusia melakukan tembakan dengan rudal balistik ke pedesaan Latakia musim dingin lalu untuk membuat jalan bagi pasukan rezim Suriah untuk bisa merebut wilayah itu.
Di sisi lain, pasukan rezim yang didukung oleh milisi sektarian mencoba dalam hari kedua berturut-turut untuk merebut kota Kanssiba dan Shalaf, namun serangan yang dilakukan oleh mereka telah gagal, demikian menurut aktivis.
Pemimpin di Divisi Pesisir Pertama mengkonfirmasi pemberontak berhasil untuk mendapatkan kekuatan untuk memukul mundur serangan mereka dengan meyakinkan mereka mereka untuk menarik diri pasukannya. Setidaknya 20 personel rezim tewas dalam serangan balik yang dilakukan pemberontak. Dia menunjukkan kekuatan rezim yang mundur meninggalkan mayat pasukan mereka di jalan-jalan dan hutan.
Sumber: ZA
0 komentar:
Posting Komentar