wartaperang - Penjaga pantai Italia mengatakan mereka telah membantu penyelamatan 801 migran dari dua kapal yang merapat di barat Sisilia pada hari Kamis, termasuk diantara mereka banyak yang berasal dari Suriah, di tengah tanda-tanda bahwa pengungsi dari Timur Tengah semakin menghindari rute Yunani untuk menuju ke Eropa.
ldii surga .adv - Lebih dari satu juta migran, banyak dari Suriah, telah memasuki Eropa melalui Turki dan Yunani pada tahun lalu namun jumlah tersebut telah jatuh tajam sejak bulan Maret, ketika Ankara setuju dengan Uni Eropa untuk mengambil kembali pengungsi yang mendarat di pulau-pulau Yunani.
Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan kedua kapal dibantu pada hari Kamis, yang juga membawa beberapa warga Irak, mewakili migrasi massal terbesar dari mereka yang berusaha pergi dari Suriah dan Irak menuju ke Italia untuk setidaknya dalam satu tahun terakhir.
Sebuah pernyataan penjaga pantai Italia mengatakan 515 orang telah diambil dari satu perahu dan selanjutnya 286 orang lainnya diselamatkan dalam operasi yang melibatkan sebuah kapal angkatan laut Finlandia.
Seorang juru bicara penjaga pantai mengatakan sebagian dari mereka yang diselamatkan dalam operasi pertama adalah warga Suriah, sementara ia tidak dapat memberikan kebangsaan mereka yang diselamatkan dari perahu kedua.
Juru bicara penjaga pantai lain sebelumnya mengatakan operasi kedua telah menyelamatkan sekitar 380 orang.
Juru bicara UNHCR Carlotta Sami mengatakan warga Suriah dan Irak telah berlayar dari Mesir daripada Libya, yang menjadi tempat awal pemberangkatan untuk sebagian besar migran menuju ke Italia.
UNHCR mengatakan banyak migran mencari jalan untuk mencapai Eropa tiba di Italia pada bulan April daripada di Yunani, ini adalah pertama kalinya ada perpindahan rute sejak Mei 2015.
Dalam setahun terakhir hingga 10 Mei bulan ini, 31.250 migran telah mencapai Italia dengan perahu, terjadi penurunan 14 persen dari periode yang sama tahun lalu, menurut Kementerian Dalam Negeri.
Sebagian besar berasal dari negara-negara Afrika, yang dipimpin oleh Nigeria, Gambia, Somalia dan Pantai Afrika.
Selain kesepakatan repatriasi Uni Eropa dengan Turki, negara-negara Balkan, Hungaria dan Austria telah memperketat kontrol perbatasan dalam upaya untuk mencegah migran masuk dari Yunani. Kebanyakan yang mengambil rute Balkan adalah mereka yang akan menuju ke Jerman.
Sumber: Al-Arabiya
ldii surga .adv - Lebih dari satu juta migran, banyak dari Suriah, telah memasuki Eropa melalui Turki dan Yunani pada tahun lalu namun jumlah tersebut telah jatuh tajam sejak bulan Maret, ketika Ankara setuju dengan Uni Eropa untuk mengambil kembali pengungsi yang mendarat di pulau-pulau Yunani.
Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan kedua kapal dibantu pada hari Kamis, yang juga membawa beberapa warga Irak, mewakili migrasi massal terbesar dari mereka yang berusaha pergi dari Suriah dan Irak menuju ke Italia untuk setidaknya dalam satu tahun terakhir.
Sebuah pernyataan penjaga pantai Italia mengatakan 515 orang telah diambil dari satu perahu dan selanjutnya 286 orang lainnya diselamatkan dalam operasi yang melibatkan sebuah kapal angkatan laut Finlandia.
Seorang juru bicara penjaga pantai mengatakan sebagian dari mereka yang diselamatkan dalam operasi pertama adalah warga Suriah, sementara ia tidak dapat memberikan kebangsaan mereka yang diselamatkan dari perahu kedua.
Juru bicara penjaga pantai lain sebelumnya mengatakan operasi kedua telah menyelamatkan sekitar 380 orang.
Juru bicara UNHCR Carlotta Sami mengatakan warga Suriah dan Irak telah berlayar dari Mesir daripada Libya, yang menjadi tempat awal pemberangkatan untuk sebagian besar migran menuju ke Italia.
UNHCR mengatakan banyak migran mencari jalan untuk mencapai Eropa tiba di Italia pada bulan April daripada di Yunani, ini adalah pertama kalinya ada perpindahan rute sejak Mei 2015.
Dalam setahun terakhir hingga 10 Mei bulan ini, 31.250 migran telah mencapai Italia dengan perahu, terjadi penurunan 14 persen dari periode yang sama tahun lalu, menurut Kementerian Dalam Negeri.
Sebagian besar berasal dari negara-negara Afrika, yang dipimpin oleh Nigeria, Gambia, Somalia dan Pantai Afrika.
Selain kesepakatan repatriasi Uni Eropa dengan Turki, negara-negara Balkan, Hungaria dan Austria telah memperketat kontrol perbatasan dalam upaya untuk mencegah migran masuk dari Yunani. Kebanyakan yang mengambil rute Balkan adalah mereka yang akan menuju ke Jerman.
Sumber: Al-Arabiya
0 komentar:
Posting Komentar