wartaperang - Seorang pria beragama Hindu di tikam sampai mati di Bangladesh dalam serangan terbaru yang diklaim oleh ekstremis radikal anggota dari Negara Islam (ISIS/IS) di negara mayoritas Muslim, demikian menurut sumber kepolisian.
virtual office murah di jakarta .adv - Pihak berwenang sedang menyelidiki apakah pembunuhan yang terjadi pada hari Sabtu terhadap Nikhil Joarder terkait dengan keluhan pada tahun 2012 melawan dia karena diduga dia mengeluarkan komentar menghina terhadap Nabi Muhammad, kata Aslam Khan, seorang perwira polisi di distrik Tangail, di mana serangan itu terjadi.
Kantor berita yang berafiliasi dengan Negara Islam, Aamaq, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bila "elemen ISIS telah menikam sampai mati dengan menggunakan pisau terhadap warga Hindu di Tangail di Bangladesh yang dikenal karena menghina Nabi Muhammad." Laporan ini tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Joarder diserang dengan senjata tajam oleh dua orang yang menggunakan sepeda motor ketika dia duduk di toko penjahit, demikian kata Khan.
Joarder menghabiskan dua minggu di penjara pada tahun 2012, dan dibebaskan setelah keluhan terhadap dia ditarik.
Pembunuhan itu mirip dengan serangan baru lainnya yang terjadi pada blogger atheis, akademisi, kelompok agama minoritas dan yang paling baru aktivis hak gay oleh ekstrimis Muslim yang mengklaim sebagai bagian dari Negara Islam.
Lima orang tewas tahun ini, termasuk Xulhaz Mannan, karyawan Badan Pembangunan Internasional AS dan aktivis hak-hak gay, dan Tonmoi Mahbub, aktor teater, seminggu terakhir ini. Dua hari sebelumnya pada tanggal 23 April, seorang profesor universitas, A.F.M. Rezaul Karim Siddique, juga di serang hingga tewas. Sembilan orang lainnya tewas tahun lalu.
Sementara ada beberapa penangkapan - sebagian besar dari sel tingkat rendah - tidak ada penuntutan sejauh ini dan pemerintah telah berjuang untuk membuat kemajuan apapun dalam mencari mereka yang merencanakan serangan.
Dua orang dijatuhi hukuman mati dan enam orang lainnya ke penjara pada pembunuhan seorang blogger atheis tahun 2013.
Hampir semua serangan telah diklaim oleh kelompok-kelompok ekstremis internasional, termasuk ISIS dan berbagai afiliasi terkait al-Qaeda.
Pemerintah, bagaimanapun, telah menolak untuk menerima bahwa kelompok-kelompok ini memiliki kehadiran di Bangladesh, dan menyalahkan kekerasan itu pada oposisi politik. Hal yang sama juga terjadi di Filipina dimana pemerintah menolak klaim akan kehadiran Negara Islam di negaranya. Mereka mengatakan bila Negara Islam hanya mengklaim saja insiden yang kebetulan terjadi di Filipina, terlepas bila kelompok yang melakukan aksi di Basilan dengan terang-terangan menggunakan bendera hitam khas Negara Islam sebagai latar belakangnya.
sumber: al-arabiya
virtual office murah di jakarta .adv - Pihak berwenang sedang menyelidiki apakah pembunuhan yang terjadi pada hari Sabtu terhadap Nikhil Joarder terkait dengan keluhan pada tahun 2012 melawan dia karena diduga dia mengeluarkan komentar menghina terhadap Nabi Muhammad, kata Aslam Khan, seorang perwira polisi di distrik Tangail, di mana serangan itu terjadi.
Kantor berita yang berafiliasi dengan Negara Islam, Aamaq, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bila "elemen ISIS telah menikam sampai mati dengan menggunakan pisau terhadap warga Hindu di Tangail di Bangladesh yang dikenal karena menghina Nabi Muhammad." Laporan ini tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Joarder diserang dengan senjata tajam oleh dua orang yang menggunakan sepeda motor ketika dia duduk di toko penjahit, demikian kata Khan.
Joarder menghabiskan dua minggu di penjara pada tahun 2012, dan dibebaskan setelah keluhan terhadap dia ditarik.
Pembunuhan itu mirip dengan serangan baru lainnya yang terjadi pada blogger atheis, akademisi, kelompok agama minoritas dan yang paling baru aktivis hak gay oleh ekstrimis Muslim yang mengklaim sebagai bagian dari Negara Islam.
Lima orang tewas tahun ini, termasuk Xulhaz Mannan, karyawan Badan Pembangunan Internasional AS dan aktivis hak-hak gay, dan Tonmoi Mahbub, aktor teater, seminggu terakhir ini. Dua hari sebelumnya pada tanggal 23 April, seorang profesor universitas, A.F.M. Rezaul Karim Siddique, juga di serang hingga tewas. Sembilan orang lainnya tewas tahun lalu.
Sementara ada beberapa penangkapan - sebagian besar dari sel tingkat rendah - tidak ada penuntutan sejauh ini dan pemerintah telah berjuang untuk membuat kemajuan apapun dalam mencari mereka yang merencanakan serangan.
Dua orang dijatuhi hukuman mati dan enam orang lainnya ke penjara pada pembunuhan seorang blogger atheis tahun 2013.
Hampir semua serangan telah diklaim oleh kelompok-kelompok ekstremis internasional, termasuk ISIS dan berbagai afiliasi terkait al-Qaeda.
Pemerintah, bagaimanapun, telah menolak untuk menerima bahwa kelompok-kelompok ini memiliki kehadiran di Bangladesh, dan menyalahkan kekerasan itu pada oposisi politik. Hal yang sama juga terjadi di Filipina dimana pemerintah menolak klaim akan kehadiran Negara Islam di negaranya. Mereka mengatakan bila Negara Islam hanya mengklaim saja insiden yang kebetulan terjadi di Filipina, terlepas bila kelompok yang melakukan aksi di Basilan dengan terang-terangan menggunakan bendera hitam khas Negara Islam sebagai latar belakangnya.
sumber: al-arabiya
0 komentar:
Posting Komentar