wartaperang - Putra mendiang pendiri Al-Qaeda Osama bin Laden mendesak militan di Suriah untuk bersatu, mengklaim bahwa perang di negara yang dilanda perang membuka jalan untuk "membebaskan Palestina".
"Umat Islam (bangsa) harus fokus pada jihad di Al-Sham (Syria) ... dan menyatukan barisan mujahidin di sana," kata Hamza 23 tahun dalam pesan audio yang diposting online.
"Tidak ada lagi alasan bagi mereka yang bersikeras dalam perbedaan-perbedaan dan perselisihan pada saat sekarang dimana seluruh dunia telah memobilisasi melawan terhadap umat Islam," demikian menurut pernyataannya dalam pesan audio yang telah disebarkan secara online.
Pesan yang disampaikan olehnya datang setelah pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri sebelumnya juga mengeluarkan pernyataan lewat audio yang disebar online dengan isi mendesak militan di Suriah untuk bersatu, dengan penolakan yang terus-menerus yang diperlihatkan oleh mereka kepada saingan mereka dari ISIS atau kekhalifahan yang telah diproklamirkan.
"Masalah persatuan hari ini adalah pilihan salah satu dari hidup dan mati," kata Zawahiri dalam pesan audio yang diposting online pada hari Sabtu.
"Entah anda bersatu untuk hidup sebagai Muslim dengan martabat, atau anda bertengkar dan terpisah dan akhirnya dimakan satu per satu," tambahnya dalam audio yang juga disampaikan oleh kelompok pemantau jihadis SITE Intelligence.
Afiliasi Al-Qaeda di Suriah yaitu Al-Nusra Front adalah saingan dari Negara Islam (ISIS/IS), yang merupakan cabang Al-Qaeda yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi pada tahun 2014 kemudian menyatakan Kekhalifahan Islam di seluruh wilayah yang direbut di Irak dan Suriah.
Anak bin Laden mengatakan Suriah adalah "medan perang terbaik" yang mengarah kepada "pembebasan Al-Quds", nama Arab untuk Yerusalem.
"Jalan menuju membebaskan Palestina saat ini jauh lebih pendek dibandingkan dengan sebelum revolusi Suriah yang diberkati dimulai," demikian katanya.
Hamza menurut beberapa analis telah dipersiapkan untuk menggantikan peran dari sang ayah menjadi pemimpin kelompok jihadis global Al-Qaeda. Dalam sebuah artikel lainnya ketika Kekhalifahan belum berdiri, dikabarkan bila Al-Qaeda beranggapan bila kekhalifahan belum waktunya untuk berdiri karena akan mendapatkan serangan dari berbagai arah. Dan perbedaan pendapat ini telah terus meruncing meskipun mereka menghadapi musuh yang sama.
sumber: al-arabiya
"Umat Islam (bangsa) harus fokus pada jihad di Al-Sham (Syria) ... dan menyatukan barisan mujahidin di sana," kata Hamza 23 tahun dalam pesan audio yang diposting online.
"Tidak ada lagi alasan bagi mereka yang bersikeras dalam perbedaan-perbedaan dan perselisihan pada saat sekarang dimana seluruh dunia telah memobilisasi melawan terhadap umat Islam," demikian menurut pernyataannya dalam pesan audio yang telah disebarkan secara online.
Pesan yang disampaikan olehnya datang setelah pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri sebelumnya juga mengeluarkan pernyataan lewat audio yang disebar online dengan isi mendesak militan di Suriah untuk bersatu, dengan penolakan yang terus-menerus yang diperlihatkan oleh mereka kepada saingan mereka dari ISIS atau kekhalifahan yang telah diproklamirkan.
"Masalah persatuan hari ini adalah pilihan salah satu dari hidup dan mati," kata Zawahiri dalam pesan audio yang diposting online pada hari Sabtu.
"Entah anda bersatu untuk hidup sebagai Muslim dengan martabat, atau anda bertengkar dan terpisah dan akhirnya dimakan satu per satu," tambahnya dalam audio yang juga disampaikan oleh kelompok pemantau jihadis SITE Intelligence.
Afiliasi Al-Qaeda di Suriah yaitu Al-Nusra Front adalah saingan dari Negara Islam (ISIS/IS), yang merupakan cabang Al-Qaeda yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi pada tahun 2014 kemudian menyatakan Kekhalifahan Islam di seluruh wilayah yang direbut di Irak dan Suriah.
Anak bin Laden mengatakan Suriah adalah "medan perang terbaik" yang mengarah kepada "pembebasan Al-Quds", nama Arab untuk Yerusalem.
"Jalan menuju membebaskan Palestina saat ini jauh lebih pendek dibandingkan dengan sebelum revolusi Suriah yang diberkati dimulai," demikian katanya.
Hamza menurut beberapa analis telah dipersiapkan untuk menggantikan peran dari sang ayah menjadi pemimpin kelompok jihadis global Al-Qaeda. Dalam sebuah artikel lainnya ketika Kekhalifahan belum berdiri, dikabarkan bila Al-Qaeda beranggapan bila kekhalifahan belum waktunya untuk berdiri karena akan mendapatkan serangan dari berbagai arah. Dan perbedaan pendapat ini telah terus meruncing meskipun mereka menghadapi musuh yang sama.
sumber: al-arabiya
0 komentar:
Posting Komentar