credit: Zaman Al-Wasl |
Aliansi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) adalah mitra Suriah utama untuk aliansi pimpinan AS yang memerangi kelompok Negara Islam yang menguasai daerah yang luas dari utara dan timur Suriah. Komponen yang paling kuat dalam milisi ini adalah milisi YPG Kurdi.
Dibantu oleh serangan udara yang dipimpin AS, YPG telah mendorong Negara Islam dari wilayah yang luas dari Suriah utara selama setahun terakhir atau lebih, meskipun kemajuan yang dicapai baru-baru ini melambat.
Belum ada indikasi kapan serangan penuh pada kota Raqqa mungkin terjadi. Seorang pejabat Kurdi yang dihubungi oleh Reuters menolak mengatakan apakah itu menjadi target serangan terbaru atau tidak.
Kelompok Kurdi Suriah sebelumnya telah mengatakan serangan di kota yang didominasi Arab Raqqa harus dipimpin oleh milisi Arab. Ahli Suriah mengatakan kelompok aliansi Arab SDF ini belum siap untuk serangan itu.
virtual office jakarta .adv - Jumlah pejuang SDF yang tidak ditentukan terlihat bergerak ke selatan dari kubu mereka Tel Abyad ke dekat perbatasan Turki terhadap Ain Issa, sebuah kota sekitar 60 km utara barat kota Raqqa, dan bentrokan dilaporkan terjadi di dekatnya, kelompok monitoring Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan.
Operasi darat didampingi oleh serangkaian serangan udara di tempat persembunyian gerilyawan di daerah dilakukan oleh jet milik koalisi pimpinan AS.
Serangan ini terjadi setelah kunjungan terakhir ke utara Suriah oleh komandan Central Command Jenderal Joseph L. Votel, pejabat militer AS berpangkat paling tinggi yang mengunjungi Suriah sejak perang meletus pada tahun 2011.
Baik Washington maupun sekutunya telah mengindikasikan bahwa mereka akan memulai kampanye untuk merebut kembali Raqqa atau kota Mosul, kubu utama lainnya dari militan di Irak.
Kota Raqqa duduk di tengah provinsi dengan nama yang sama, yang berbatasan dengan Turki di utara.
Selama kunjungannya, Votel bertemu dengan beberapa komandan SDF serta tentara AS yang melatih tentara, demikian menurut Departemen Pertahanan AS.
SDF telah mendorong Negara Islam dari wilayah yang luas dari Suriah utara dan pada bulan Februari dan merebut kota al Shadadi, pusat logistik utama bagi para militan yang terhubung dengan jaringan jalan raya di provinsi Hasaka.
Wilayah Negara Islam di Irak dan Suriah telah menyusut secara signifikan dari puncaknya. Kelompok ini juga menjadi sasaran dalam kampanye terpisah oleh militer Suriah dan sekutunya, termasuk Rusia.
sumber: ZA
0 komentar:
Posting Komentar