wartaperang - Kanada tidak akan membayar uang tebusan bagi pembebasan warganya yang disandera di luar negeri, Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan pada hari Selasa setelah pembunuhan mengerikan dari warga Kanada yang disandera di Filipina oleh kelompok Abu Sayyaf.
"Kanada tidak dan tidak akan membayar uang tebusan untuk teroris, langsung atau tidak langsung," kata Trudeau, bersumpah untuk memburu dan mengadili para penyandera.
virtual office di jakarta .adv - Komentarnya datang setelah Trudeau menyampaikan berita suram pada hari Senin bahwa seorang warga Kanada John Ridsdel telah dibunuh oleh para penculiknya - kelompok militan Abu Sayyaf - di Filipina. Berbagai upaya bagaimanapun, terus dicoba untuk membebaskan tiga orang lainnya, termasuk warga kebangsaan Kanada lainnya, katanya.
Dalam mengutuk pembayaran tebusan, Trudeau menjelaskan bahwa pembayaran tebusan hanya akan membantu mendukung kegiatan kriminal atau teroris, dan "membahayakan nyawa setiap satu dari jutaan warga Kanada yang tinggal, bekerja dan bepergian di seluruh dunia" karena mereka bisa menjadi target penculikan.
Trudeau mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri Inggris David Cameron telah sepakat dalam pembicaraan lewat telepon sebelumnya untuk menekan negara-negara sekutu dalam masalah ini.
"Kami sepakat bahwa itu adalah sesuatu yang kita pastikan akan dilakukan juga oleh teman-teman dan sekutu kami di seluruh dunia, kita datang untuk mengatasi dengan fakta bahwa dunia adalah tempat yang berbahaya bagi semua warga negara," katanya.
"Kita perlu memastikan bahwa teroris memahami bahwa mereka tidak bisa terus mendanai kejahatan dan kekerasan mereka dengan menculik orang tak berdosa untuk dijadikan sandera," tambahnya.
Ridsdel dan sesama turis warga Kanada lainnya Robert Hall, pacar Hall yang berkebangsaan Filipina Marites Flor, dan warga Norwegia yang menjadi manajer resor Kjartan Sekkingstad diculik tujuh bulan lalu dari yacht di marina dekat kota utama Davao, lebih dari 500 kilometer (300 mil) dari Jolo.
Dalam video baru-baru ini, Ridsdel, seorang pensiunan di akhir 60-an, mengatakan para penculiknya akan membunuhnya pada 25 April jika uang tebusan sebesar $ 6,4 juta belum dibayar.
Teggat waktu untuk pembayaran tebusan telah berlalu, polisi di Filipina mengatakan dua orang yang mengendarai sepeda motor menurunkan kepala dalam kantong plastik di dekat balai kota di Jolo, sebuah pulau yang sebagian besar tanpa hukum terletak sekitar 1.000 kilometer selatan Manila yang merupakan salah satu benteng utama kelompok Abu Sayyaf.
sumber: al-arabiya
"Kanada tidak dan tidak akan membayar uang tebusan untuk teroris, langsung atau tidak langsung," kata Trudeau, bersumpah untuk memburu dan mengadili para penyandera.
virtual office di jakarta .adv - Komentarnya datang setelah Trudeau menyampaikan berita suram pada hari Senin bahwa seorang warga Kanada John Ridsdel telah dibunuh oleh para penculiknya - kelompok militan Abu Sayyaf - di Filipina. Berbagai upaya bagaimanapun, terus dicoba untuk membebaskan tiga orang lainnya, termasuk warga kebangsaan Kanada lainnya, katanya.
Dalam mengutuk pembayaran tebusan, Trudeau menjelaskan bahwa pembayaran tebusan hanya akan membantu mendukung kegiatan kriminal atau teroris, dan "membahayakan nyawa setiap satu dari jutaan warga Kanada yang tinggal, bekerja dan bepergian di seluruh dunia" karena mereka bisa menjadi target penculikan.
Trudeau mengatakan bahwa ia dan Perdana Menteri Inggris David Cameron telah sepakat dalam pembicaraan lewat telepon sebelumnya untuk menekan negara-negara sekutu dalam masalah ini.
"Kami sepakat bahwa itu adalah sesuatu yang kita pastikan akan dilakukan juga oleh teman-teman dan sekutu kami di seluruh dunia, kita datang untuk mengatasi dengan fakta bahwa dunia adalah tempat yang berbahaya bagi semua warga negara," katanya.
"Kita perlu memastikan bahwa teroris memahami bahwa mereka tidak bisa terus mendanai kejahatan dan kekerasan mereka dengan menculik orang tak berdosa untuk dijadikan sandera," tambahnya.
Ridsdel dan sesama turis warga Kanada lainnya Robert Hall, pacar Hall yang berkebangsaan Filipina Marites Flor, dan warga Norwegia yang menjadi manajer resor Kjartan Sekkingstad diculik tujuh bulan lalu dari yacht di marina dekat kota utama Davao, lebih dari 500 kilometer (300 mil) dari Jolo.
Dalam video baru-baru ini, Ridsdel, seorang pensiunan di akhir 60-an, mengatakan para penculiknya akan membunuhnya pada 25 April jika uang tebusan sebesar $ 6,4 juta belum dibayar.
Teggat waktu untuk pembayaran tebusan telah berlalu, polisi di Filipina mengatakan dua orang yang mengendarai sepeda motor menurunkan kepala dalam kantong plastik di dekat balai kota di Jolo, sebuah pulau yang sebagian besar tanpa hukum terletak sekitar 1.000 kilometer selatan Manila yang merupakan salah satu benteng utama kelompok Abu Sayyaf.
sumber: al-arabiya
0 komentar:
Posting Komentar