wartaperang - Pasukan Suriah dan sekutunya, yang didukung oleh serangan udara Rusia, memasuki kota yang dikuasai oleh Negara Islam (ISIS/IS) al-Qaryatain pada hari Minggu, setelah secara bertahap mengepung kota itu selama beberapa hari terakhir, media pemerintah dan kelompok monitoring mengatakan.
Al-Qaryatain adalah kota yang berjarak 100 km (60 mil) barat dari Palmyra, dimana pasukan pemerintah telah merebut kembali dari Negara Islam hari Minggu lalu.
Kota ini telah dikuasai oleh pasukan Negara Islam sejak akhir Agustus 2015.
Media pemerintah Suriah mengatakan pasukan pemerintah memasuki kota tersebut dari sejumlah arah. Sebuah sumber militer Suriah mengatakan kepada kantor berita negara SANA bila saat ini tentara menguasai distrik di sebelah utara dan membersihkan area tersebut dari bahan peledak yang ditanam oleh Negara Islam.
Militan Negara Islam mundur dari Palmyra dan meletakkan ribuan ranjau darat yang sekarang sedang dibersihkan oleh tentara Suriah sebelum warga sipil dapat memasuki kota ini kembali.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pertempuran sengit terus berlanjut antara pasukan Negara Islam dan pasukan pemerintah di al-Qaryatain, yang dikelilingi oleh pegunungan.
"Secara praktis, kota dapat dikatakan telah jatuh secara militer, karena rezim telah menguasai bukit-bukit di sekitarnya," demikian menurut direktur Observatorium Suriah Rami Abdurrahman kepada Reuters.
Observatorium yang berbasis di Inggris, yang memonitor konflik Suriah yang telah berjalan selama lima tahun melalui jaringan sumber di lapangan, mengatakan lebih dari 40 serangan udara dilakukan oleh pesawat Rusia dan Suriah menghantam wilayah dekat kota pada hari Minggu.
Aktivis Media "Abdul Rahman al-Lazqani" mengatakan faksi revolusioner membebaskan "Nahshba", "al-Mezagli", "al-Hadadi", "Tilal Rasha" dan " al-Maqnas ". Dia menambahkan kelompok revolusioner membunuh 25 personel dari pasukan rezim dan milisi termasuk seorang kolonel yang disebut "Luay Aslan" dan mereka memiliki satu tawanan dari milisi.
Pemberontak telah menghancurkan meriam 130 standar milik pasukan rezim di "Tell Ghazleh" dan "Chilka" dan kendaraan lapis baja pasukan Suriah di "Ayn al-Qantara" dan sebuah tank di "Rasha" yang kemudian membunuh tim yang ada sana. Mereka mengambil persenjataan lain sebagai rampasan dalam bentrokan pada kota "Kansaba".
Faksi militer yang ikut dalam serangan itu gerakan Ahrar ash-Sham, Ansar al-Sham dan Jaysh al-Naser.
sumber: ZA
oleh: n3m0
Al-Qaryatain adalah kota yang berjarak 100 km (60 mil) barat dari Palmyra, dimana pasukan pemerintah telah merebut kembali dari Negara Islam hari Minggu lalu.
Kota ini telah dikuasai oleh pasukan Negara Islam sejak akhir Agustus 2015.
Media pemerintah Suriah mengatakan pasukan pemerintah memasuki kota tersebut dari sejumlah arah. Sebuah sumber militer Suriah mengatakan kepada kantor berita negara SANA bila saat ini tentara menguasai distrik di sebelah utara dan membersihkan area tersebut dari bahan peledak yang ditanam oleh Negara Islam.
Militan Negara Islam mundur dari Palmyra dan meletakkan ribuan ranjau darat yang sekarang sedang dibersihkan oleh tentara Suriah sebelum warga sipil dapat memasuki kota ini kembali.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pertempuran sengit terus berlanjut antara pasukan Negara Islam dan pasukan pemerintah di al-Qaryatain, yang dikelilingi oleh pegunungan.
"Secara praktis, kota dapat dikatakan telah jatuh secara militer, karena rezim telah menguasai bukit-bukit di sekitarnya," demikian menurut direktur Observatorium Suriah Rami Abdurrahman kepada Reuters.
Observatorium yang berbasis di Inggris, yang memonitor konflik Suriah yang telah berjalan selama lima tahun melalui jaringan sumber di lapangan, mengatakan lebih dari 40 serangan udara dilakukan oleh pesawat Rusia dan Suriah menghantam wilayah dekat kota pada hari Minggu.
Pemberontak Membunuh 25 Tentara Rezim di Provinsi Latakia
Sementara itu dari wilayah lain dari Suriah, pemberontak Suriah pada hari Sabtu meluncurkan serangan mendadak terhadap pasukan rezim dan milisi sekutu di pedesaan utara provinsi pesisir Latakia, menewaskan sedikitnya 25 tentara, demikian menurut para aktivis.Aktivis Media "Abdul Rahman al-Lazqani" mengatakan faksi revolusioner membebaskan "Nahshba", "al-Mezagli", "al-Hadadi", "Tilal Rasha" dan " al-Maqnas ". Dia menambahkan kelompok revolusioner membunuh 25 personel dari pasukan rezim dan milisi termasuk seorang kolonel yang disebut "Luay Aslan" dan mereka memiliki satu tawanan dari milisi.
Pemberontak telah menghancurkan meriam 130 standar milik pasukan rezim di "Tell Ghazleh" dan "Chilka" dan kendaraan lapis baja pasukan Suriah di "Ayn al-Qantara" dan sebuah tank di "Rasha" yang kemudian membunuh tim yang ada sana. Mereka mengambil persenjataan lain sebagai rampasan dalam bentrokan pada kota "Kansaba".
Faksi militer yang ikut dalam serangan itu gerakan Ahrar ash-Sham, Ansar al-Sham dan Jaysh al-Naser.
sumber: ZA
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar