wartaperang - Sebuah serangan bom bunuh diri Taliban dan serangan senjata berat pada kantor keamanan pemerintah di pusat Kabul pada jam sibuk hari Selasa menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai lebih dari 320 orang lainnya, seminggu setelah kelompok militan mengumumkan kampanye ofensif musim semi.
Presiden Ashraf Ghani mengutuk serangan "dalam istilah paling kuat" dalam sebuah pernyataan dari istana presiden, hanya beberapa ratus meter dari lokasi ledakan di ibukota Afghanistan.
Pemberontakan yang dipimpin oleh Taliban Afghanistan telah memperoleh kekuatan sejak penarikan pasukan tempur internasional pada akhir 2014, dan kelompok Islam diyakini sekarang lebih kuat dibanding ketika mereka didorong dari kekuasaan oleh pasukan lokal yang didukung AS di 2001.
Kepala polisi Abdul Rahman Rahimi mengatakan warga sipil dan anggota pasukan keamanan Afghanistan berada diantara mereka yang tewas dan terluka.
Serangan dimulai dengan sebuah bom mobil bunuh diri dan pasukan keamanan dan militan kemudian terlibat baku tembak, demikian menurut saksi mata dekat tempat kejadian kepada reuters.
Taliban mengatakan pada situs bahasa Pashto mereka bahwa mereka telah melakukan serangan bom bunuh diri pada "Departemen 10", sebuah NDS (Direktorat Keamanan Nasional) Unit yang bertanggung jawab untuk melindungi para menteri pemerintah dan VIP.
Mereka mengatakan seorang pembom mobil bunuh diri meledakkan gerbang utama di depan kantor, yang memungkinkan pejuang lainnya, termasuk pelaku bom bunuh diri, untuk memasuki kompleks yang dijaga ketat.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa penyerang terlibat dalam bentrokan senjata dengan pasukan keamanan Afghanistan di dalam gedung.
Klaim Taliban dengan pejabat pemerintah tidak dapat segera di verifikasi. Kelompok Islam sering melebih-lebihkan rincian serangan terhadap sasaran-sasaran pemerintah dan militer.
Asap tebal hitam terlihat membubung dari daerah dekat kompleks kedutaan AS segera setelah ledakan. Peringatan sirene meraung keluar untuk beberapa menit dari kompleks kedutaan, yang juga dekat dengan markas misi NATO.
Kedutaan Amerika Serikat mengatakan mereka tidak terpengaruh oleh ledakan itu. Koalisi militer NATO juga mengatakan mereka tidak terpengaruh oleh serangan ini.
sumber: al-arabiya
Presiden Ashraf Ghani mengutuk serangan "dalam istilah paling kuat" dalam sebuah pernyataan dari istana presiden, hanya beberapa ratus meter dari lokasi ledakan di ibukota Afghanistan.
Pemberontakan yang dipimpin oleh Taliban Afghanistan telah memperoleh kekuatan sejak penarikan pasukan tempur internasional pada akhir 2014, dan kelompok Islam diyakini sekarang lebih kuat dibanding ketika mereka didorong dari kekuasaan oleh pasukan lokal yang didukung AS di 2001.
Kepala polisi Abdul Rahman Rahimi mengatakan warga sipil dan anggota pasukan keamanan Afghanistan berada diantara mereka yang tewas dan terluka.
Serangan dimulai dengan sebuah bom mobil bunuh diri dan pasukan keamanan dan militan kemudian terlibat baku tembak, demikian menurut saksi mata dekat tempat kejadian kepada reuters.
Taliban mengatakan pada situs bahasa Pashto mereka bahwa mereka telah melakukan serangan bom bunuh diri pada "Departemen 10", sebuah NDS (Direktorat Keamanan Nasional) Unit yang bertanggung jawab untuk melindungi para menteri pemerintah dan VIP.
Mereka mengatakan seorang pembom mobil bunuh diri meledakkan gerbang utama di depan kantor, yang memungkinkan pejuang lainnya, termasuk pelaku bom bunuh diri, untuk memasuki kompleks yang dijaga ketat.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa penyerang terlibat dalam bentrokan senjata dengan pasukan keamanan Afghanistan di dalam gedung.
Klaim Taliban dengan pejabat pemerintah tidak dapat segera di verifikasi. Kelompok Islam sering melebih-lebihkan rincian serangan terhadap sasaran-sasaran pemerintah dan militer.
Asap tebal hitam terlihat membubung dari daerah dekat kompleks kedutaan AS segera setelah ledakan. Peringatan sirene meraung keluar untuk beberapa menit dari kompleks kedutaan, yang juga dekat dengan markas misi NATO.
Kedutaan Amerika Serikat mengatakan mereka tidak terpengaruh oleh ledakan itu. Koalisi militer NATO juga mengatakan mereka tidak terpengaruh oleh serangan ini.
sumber: al-arabiya
0 komentar:
Posting Komentar