Credit: Zaman al-Wasl |
Bentrokan untuk merebut kota strategis al-Eis diperbarui pada hari Selasa pagi ketika pasukan rezim dan milisi Syiah yang bersekutu dan pejuang dari tentara Iran berusaha untuk merebut wilayah selatan Aleppo untuk memotong rute pasokan pemberontak.
Seorang komandan Nusra Front mengatakan kepada Zaman al-Wasl bahwa pemberontak telah membunuh hingga 100 militan, sebagian besar dari mereka milisi dari Iran, Afghanistan, Irak dan Lebanon dalam bentrokan yang sedang berlangsung.
Pada hari Senin, empat tentara di tentara reguler Iran tewas di Aleppo, kantor berita Tasnim melaporkan, hanya seminggu setelah Teheran mengumumkan penyebaran komando tentara untuk membantu Bashar al-Assad di Suriah melawan musuh-musuhnya, Reuters melaporkan.
"Empat dari penasehat militer pertama dari tentara Republik Islam tewas di Suriah oleh kelompok Takfiri," melaporkan Tasnim. Iran mengacu pada Sunni Islam garis keras sebagai Takfiri.
Kantor berita Tasnim telah memberikan nama pada salah satu dari mereka sebagai Mohsen Qeytaslo, namun sisanya belum diidentifikasi.
Teheran adalah sekutu utama Assad di kawasan dan telah memberikan dukungan militer dan ekonomi untuk perjuangannya melawan kelompok pemberontak dan militan Negara Islam.
Sampai saat ini, sebagian besar warga Iran yang terlibat dalam perang Suriah berasal dari paramiliter Korps Pengawal Revolusi Islam. Iran diyakini telah mengirim ratusan tentara sebagai penasihat militer.
Tapi seorang perwira di angkatan darat tentara Iran mengatakan pekan lalu bahwa pasukan komando dari tentara Brigade 65 dan unit lainnya telah dikirim ke Suriah sebagai penasihat.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga mengatakan pejuang dari kelompok Nusra Front telah menangkap pilot dari pesawat yang berhasil mereka tembak jatuh dan membawanya ke salah satu markas mereka di daerah. Sebuah kelompok pemberontak Suriah yang bersekutu dengan Al-Qaeda mengatakan telah menjatuhkan sebuah pesawat perang dari Suriah utara pada Selasa, dengan pilot dilaporkan ditangkap.
Militer Suriah menegaskan bahwa pesawat itu sedang dalam misi pengintaian dan telah ditembak jatuh - oleh rudal permukaan-ke-udara, katanya.
Wartawan dari media timur tengah Hasan Sari, menyatakan bila pesawat itu jatuh oleh Ahrar Al-Sham, koalisi unit Islam dan Salafi, dan diserahkan kepada Nusra Front yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.
sumber: ZA, SOTSK
0 komentar:
Posting Komentar