credit: independent |
virtual office di jakarta .adv - Rekaman menunjukkan banyak orang yang melarikan diri dari ledakan yang terjadi di dekat Masjid Agung Bursa pada hari Rabu sore.
Polisi mengepung lokasi ledakan dengan pintu masuk ke dalam masjid, dari lokasi ledakan terlihat kerusakan yang luas berimbas kepada toko-toko dan kafe yang terlihat di sekitar area redakan.
Awalnya tujuh orang diyakini telah terluka dalam ledakan itu, namun Menteri Kesehatan Turki mengatakan angka ini telah meningkat menjadi 13 orang.
Seorang juru bicara untuk Kantor Gubernur Bursa mengatakan seorang wanita pembom bunuh diri tewas dalam serangan di luar gerbang barat masjid bersejerah tersebut.
"Menurut informasi terbaru, tujuh warga terluka yang telah dibawa ke lembaga kesehatan terdekat telah diterima," kata sebuah pernyataan.
"Lembaga penegak hukum kami melanjutkan investigasi mereka atas insiden tersebut."
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman yang telah terjadi yang datang setelah serangkaian serangan yang dilakukan oleh Negara Islam (ISIS/IS) dan pemberontak Kurdi di Turki.
Masjid Agung yang mempunyai nama terkenal Ulu Cami, dianggap sebagai landmark dari awal arsitektur dari jaman Ottomoan dan terletak di pusat kota tua Bursa. Masjid ini dikelilingi oleh toko-toko dan kafe yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan.
Para pejabat Amerika Serikat sebelumnya telah mengeluarkan peringatan atas "indikasi kredibel" dari ancaman teroris di tempat-tempat wisata di Turki pada hari Selasa, dan ledakan ini seperti mengkonfirmasi dari peringatan tersebut.
Dalam peringatan yang dipasang di situsnya, Kedutaan Besar Amerika Serikat mengatakan Washington terus menerima laporan bahwa kelompok teroris "sedang mencari peluang untuk menyerang tujuan wisata populer di seluruh Turki".
Peringatan ini juga mendesak semua warga negara Amerika untuk tetap dalam keadaan waspada bila berada di "area publik ramai dan tujuan wisata populer".
Saran yang sama disampaikan oleh departemen wisata Pemerintah Inggris yang memperingatkan kemungkinan serangan "sembarangan" oleh separatis Kurdi dan ISIS, serta ancaman tinggi terhadap kepentingan Inggris secara global.
sumber: independent
0 komentar:
Posting Komentar