Courtesy of Zaman Al-Wasl |
Lembaga Monitor ini mengatakan segumpal asap terlihat saat pesawat terbakar sebelum jatuh di dataran tinggi Talat al-Iss, di mana militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda telah datang di bawah pemboman berat oleh pesawat Suriah dan Rusia sejak mereka merebut daerah ini minggu ini.
Televisi pemerintah Suriah menegaskan bahwa jet itu ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara di provinsi Aleppo dan pilot telah berhasil melontarkan diri.
Namun menurut lembaga monitor dan sumber militan, mereka mengatakan bahwa pilot pesawat jatuh telah ditangkap oleh kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda yaitu al-Nusra Front dan telah dibawa ke salah satu kantor pusat.
video di media sosial juga menunjukkan rekaman dari pesawat dan gambar dari reruntuhan pesawat yang terbakar dikelilingi oleh pemberontak.
Militan sebelumnya telah menembak jatuh sebuah jet Suriah di provinsi barat Hama pada 12 Maret. Kemudian mereka membantah laporan Kementerian Pertahanan Rusia bila mereka telah menggunakan rudal anti-pesawat. Observatory mengatakan pada waktu itu kelompok militan telah menggunakan dua rudal pencari panas.
Ahmed al-Seoud, kepala kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Suriah yang beroperasi di barat laut Suriah, mengatakan pada hari Selasa, "Tidak ada satu faksi oposisi pun yang memiliki rudal permukaan-ke-udara."
Seorang komandan pemberontak dan pembelot militer, Brigadir Jenderal Ahmad Rahal mantan, mengatakan ia memiliki informasi bahwa pesawat tempur di Aleppo dijatuhkan oleh tembakan artileri.
"Pesawat-pesawat angkatan udara Suriah telah usang dan lama, sehingga setelah jarak tempuh tertentu yang mereka butuhkan adalah perbaikan dan dipaksa untuk terbang pada ketinggian yang sangat rendah. Mereka mengambil risiko tertembak oleh tembakan", katanya kepada Reuters.
Rudal bisa menghantam jet yang terbang pada ketinggian lebih tinggi dan dengan akurasi yang lebih besar.
Sebuah sumber militer Suriah mengatakan insiden itu merupakan "indikasi berbahaya dari senjata yang diperoleh teroris".
Supremasi udara telah menjadi keuntungan besar bagi tentara Suriah yang telah memerangi gerilyawan yang berusaha untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Gencatan senjata yang rapuh telah diadakan di Suriah selama lebih dari satu bulan ketika berbagai pihak mencoba untuk bernegosiasi mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama lima tahun.
Tapi gencatan senjata tidak termasuk ISIS dan Nusra Front, dan serangan udara dan darat oleh pasukan Suriah dan sekutu terus terjadi dibagian Suriah di mana pemerintah mengatakan kelompok teroris itu hadir.
sumber: al-arabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar