credit: zaman al-wasl |
virtual office di jakarta .adv - Pertempuran semakin intensif walaupun telah tercapai gencatan senjata parsial yang dimulai pada akhir Februari, dengan pembicaraan damai yang dipimpin PBB berantakan.
Di Aleppo, yang terbagi antara kawasan yang dikendalikan oleh pemerintah dan pemberontak, 19 orang tewas oleh tembakan pemberontak dan 11 tewas oleh serangan udara pemerintah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan.
Serangan ini menambah 60 orang yang telah tewas selama akhir pekan di Aleppo, kota terbesar Suriah sebelum perang, menurut Observatorium. Serangan udara juga dilaporkan di daerah yang dikuasai pemberontak di dekat Damaskus dan di provinsi Hama, Selasa.
Dalam insiden terpisah di barat dari Aleppo, lima pekerja Pertahanan Sipil - responden pertama di wilayah yang dikuasai oposisi di mana infrastruktur medis semua telah hancur - tewas oleh serangan udara dan serangan roket di pusat fasilitas mereka.
Salah satu anggota Observatory dan Pertahanan Sipil mengatakan serangan itu tampaknya sengaja ditargetkan kepada petugas penyelamat di kota Atareb, sekitar 25 km (15 mil) barat dari Aleppo.
"Penargetan itu sangat tepat," Radi Saad, seorang pekerja Pertahanan Sipi mengatakan kepada Reuters.
"Mereka berada di kantor dan siap untuk merespon. Ketika mereka mendengar pesawat tempur di daerah, mereka tidak berpikir mereka akan menjadi target." Dua orang terluka parah, ambulans dan mobil milik dokter hancur, anggota Pertahanan Sipil lain, Ahmad Sheikho mengatakan.
Tidak jelas apakah itu pesawat-pesawat tempur Suriah atau Rusia yang telah meluncurkan serangan. Tidak ada komentar segera dari pemerintah Suriah.
Masing-masing pihak menuduh pihak yang lain dari penargetan wilayah sipil dalam perang lima tahun yang telah menewaskan lebih dari 250.000 orang.
Sebuah sumber militer Suriah mengatakan tentara akan "menanggapi dengan tegas" terhadap pemberontak yang menyerang wilayah yang dikuasai oleh pemerintah Aleppo. Kantor berita negara SANA mengatakan apa yang disebut kelompok teroris, termasuk Nusra Front yang berafiliasi dengan al-Qaeda, telah menembaki dengan artileri lingkungan mereka.
Di utara Aleppo, pemberontak kembali bombardir lingkungan yang dikendalikan oleh Kurdi, Sheikh Maqsud, demikian menurut milisi YPG Kurdi.
"Daerah sipil ditembaki secara acak," kata YPG.
YPG dan sekutunya telah berjuang melawan pemberontak, termasuk kelompok-kelompok yang didukung melalui Turki oleh negara-negara yang menentang Presiden Bashar al-Assad, selama beberapa bulan di dekat Aleppo dan dekat dengan perbatasan Turki.
Pemberontak menuduh YPG berkolaborasi dengan pemerintah Suriah dalam upaya untuk menghentikan orang yang menggunakan satu-satunya jalan menuju wilayah yang dipegang oleh oposisi di Aleppo, sesuatu yang disangkal YPG.
sumber: ZA
0 komentar:
Posting Komentar