Courtesy of ntd.tv - Jenazah tentara Filipina yang tewas |
http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Pejuang Negara Islam mengatur penyergapan di jalan-jalan yang digunakan oleh pasukan Filipina, di mana mereka meledakkan bom yang meledakkan 7 truk pasukan pembawa, membunuh sebagian besar dari mereka di dalam truk dan melukai yang lainnya. Penyergapan ini juga bertujuan untuk mealakukan sebuah serangan yang mengejutkan terhadap konsentrasi pasukan musuh.
Beberapa kelompok jihad dan batalyon di Filipina mengumumkan bila mereka bergabung dengan Negara Islam. Yang terbaru adalah Jund di-Tawhid Batalyon dari kelompok Abu Sayyaf, yang mengumumkan janji kesetiaannya pada tanggal 20 bulan lalu.
Dari pemerintah Filipina, pemerintah telah membantah klaim dari Negara Islam dengan mengatakannya sebagai "propaganda murni". Berita tentang militan yang menewaskan puluhan pasukan pemerintah dalam sebuah penyergapan dikatakan tidak ada bukti langsung yang menghubungkan pemberontak Muslim selatan ke Negara Islam.
Filipina telah melaporkan 46 orang tewas dalam pertempuran pekan ini antara tentara dan pemberontak dari kelompok yang dikenal sebagai Abu Sayyaf di pulau Basilan. Pertempuran berkobar untuk hari keenam, Kamis.
SITE Intelligence, sebuah kelompok yang berbasis di AS yang melacak aktivitas online dari organisasi jihad, melaporkan Negara Islam telah mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan hampir 100 tentara Filipina dan telah meledakkan tujuh truk yang mengangkut mereka.
Juru bicara militer Filipina Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan klaim Negara Islam adalah propaganda dan pernyataannya memiliki "banyak kesenjangan dan inkonsistensi".
"Kami kehilangan hanya 18 tentara tapi membunuh 28 anggota Abu Sayyaf sejak pertempuran dimulai pada hari Sabtu. Pasukan kami terus mengejar mereka dan kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai kemenangan yang menentukan," kata Padilla.
Abu Sayyaf, sebuah kelompok kecil tetapi terkenal sangat keras dengan aksi penculikan, pemenggalan dan pemboman, telah memposting video di media sosial bila mereka berjanji setia kepada Negara Islam di Irak dan Suriah.
Kelompok Filipina telah menarik pejuang asing dari Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika Utara ke wilayah selatan yang bermasalah di Filipina, rumah bagi minoritas Muslim dan beberapa kelompok pemberontak Muslim di negara yang mayoritas Kristen.
Tapi Padilla mengatakan masih tidak ada bukti bahwa Negara Islam memiliki hubungan dengan Abu Sayyaf.
"Kami masih mencari bukti tentank link ini," katanya. "Tidak ada hubungan langsung sejauh yang kita tahu dan berdasarkan penilaian kami."
Mengutip pernyataan yang disampaikan pada 13 April oleh kantor berita negara Islam Amaq, SITE mengatakan kelompok melaporkan hanya tiga pejuangnya yang tewas dan pasukan pemerintah menderita korban jauh lebih berat.
"Dengan rahmat Tuhan kita mampu meledakkan tujuh truk yang membawa tentara," Negara Islam mengatakan.
Filipina telah mengganti unit tentara yang terlibat dengan Abu Sayyaf pada hari Sabtu, menggantinya dengan pasukan segar, didukung oleh artileri, tank dan pesawat, dalam operasi pengejaran.
Tentara mengatakan telah menyerang benteng pemberontak di Basilan yang dipimpin oleh seorang pemberontak dimana Departemen Luar Negeri AS telah menawarkan hadiah sampai $5 juta.
Ahli keamanan dan beberapa media telah mengkritik penanganan pada awal Sabtu dengan Abu Sayyaf, mengatakan militer telah berulang kali meremehkan pemberontak.
sumber: aamaq, reuters
0 komentar:
Posting Komentar