wartaperang - Sebuah laporan internal Angkatan Darat Jerman yang dirilis pada hari Senin menunjukkan sekitar 22 tentara telah bergabung dengan Negara Islam (ISIS/IS) di Suriah atau Irak dalam beberapa tahun terakhir, sementara 65 tentara aktif berada di bawah penyelidikan atas dugaan memiliki simpati kepada Negara Islam, harian lokal melaporkan.
MAD, layanan counter-intelijen militer untuk tentara, mengidentifikasi sekitar 22 tentara dan 17 tentara telah dibebaskan dari tugas mereka, kata laporan itu.
"Sama seperti kekuatan tempur lainnya, Bundeswehr (Angkatan Darat Jerman) sangat menarik bagi Islamis yang ingin mendapatkan pelatihan senjata," demikian menurut Hans-Peter Bartels, MP Partai Demokrat Sosial yang bertanggung jawab atas pengawasan tentara, mengatakan kepada situs. "Tapi itu merupakan bahaya nyata bahwa kita harus serius mengatasinya."
Pusat Internasional untuk Kontra-Terorisme, The Hague (ICCT) menerbitkan sebuah studi bulan ini mengatakan bahwa ada sekitar 720 dan 760 warga Jerman diyakini telah melakukan perjalanan ke luar negeri untuk bergabung dengan Negara Islam.
Hans-Georg Maassen mengatakan kepada Welt am Sonntag, sebuah surat kabar Jerman, bila Negara Islam ingin melakukan serangan terhadap kepentingan Jerman. Dia mengatakan Jerman sejauh ini telah menghindari serangan karena peningkatan keamanan dan juga bebeberapa kali keberuntungan. Dia menunjukkan bahwa pada satu atau dua kesempatan, detonator bom tidak bekerja dengan benar.
"Pada saat ini kami tidak memiliki pengetahuan tentang rencana serangan teroris di Jerman," katanya kepada Reuters.
Seorang diantara mereka adalah berumur 25 tahun merupakan warga Jerman dan dua warga Turki berusia 20 dan 25 - ditangkap di dan sekitar kota selatan Ulm, oada hari Minggu, atas tuduhan pendanaan terorisme. Jaksa Stuttgart merinci dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Rabu.
Pemerintah sudah melarang ketiga orang tersebut untuk meninggalkan Jerman dan mencegah mereka berangkat untuk berlatih dengan Negara Islam. Mereka mengatakan orang-orang tersebut diduga mengirim uang, yang dikumpulkan saat membagikan salinan Al-Qur'an, langsung atau tidak langsung kepada anggota Negara Islam.
Seorang hakim pada hari Senin memerintahkan orang-orang tersebut, yang namanya tidak diberikan, ditahan untuk kemungkinan tuduhan lain.
sumber: foxnews, ennaharonline
MAD, layanan counter-intelijen militer untuk tentara, mengidentifikasi sekitar 22 tentara dan 17 tentara telah dibebaskan dari tugas mereka, kata laporan itu.
"Sama seperti kekuatan tempur lainnya, Bundeswehr (Angkatan Darat Jerman) sangat menarik bagi Islamis yang ingin mendapatkan pelatihan senjata," demikian menurut Hans-Peter Bartels, MP Partai Demokrat Sosial yang bertanggung jawab atas pengawasan tentara, mengatakan kepada situs. "Tapi itu merupakan bahaya nyata bahwa kita harus serius mengatasinya."
Pusat Internasional untuk Kontra-Terorisme, The Hague (ICCT) menerbitkan sebuah studi bulan ini mengatakan bahwa ada sekitar 720 dan 760 warga Jerman diyakini telah melakukan perjalanan ke luar negeri untuk bergabung dengan Negara Islam.
Hans-Georg Maassen mengatakan kepada Welt am Sonntag, sebuah surat kabar Jerman, bila Negara Islam ingin melakukan serangan terhadap kepentingan Jerman. Dia mengatakan Jerman sejauh ini telah menghindari serangan karena peningkatan keamanan dan juga bebeberapa kali keberuntungan. Dia menunjukkan bahwa pada satu atau dua kesempatan, detonator bom tidak bekerja dengan benar.
"Pada saat ini kami tidak memiliki pengetahuan tentang rencana serangan teroris di Jerman," katanya kepada Reuters.
3 Ditangkap Karena Mengirim Uang Untuk ISIS Jerman
Dalam berita terkait, tiga pemuda dilaporkan telah ditangkap karena diduga memberikan uang kepada anggota kelompok teroris Negara Islam selain untuk berencana untuk berjuang bersama dengan Negara Islam, demikian menurut pihak berwenang setempat.Seorang diantara mereka adalah berumur 25 tahun merupakan warga Jerman dan dua warga Turki berusia 20 dan 25 - ditangkap di dan sekitar kota selatan Ulm, oada hari Minggu, atas tuduhan pendanaan terorisme. Jaksa Stuttgart merinci dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Rabu.
Pemerintah sudah melarang ketiga orang tersebut untuk meninggalkan Jerman dan mencegah mereka berangkat untuk berlatih dengan Negara Islam. Mereka mengatakan orang-orang tersebut diduga mengirim uang, yang dikumpulkan saat membagikan salinan Al-Qur'an, langsung atau tidak langsung kepada anggota Negara Islam.
Seorang hakim pada hari Senin memerintahkan orang-orang tersebut, yang namanya tidak diberikan, ditahan untuk kemungkinan tuduhan lain.
sumber: foxnews, ennaharonline
0 komentar:
Posting Komentar