wartaperang - Pada pertemuan pertama dari anggota-anggota aliansi Islam di Riyadh pada hari Minggu, pemimpin militer dari negara-negara Muslim bersumpah untuk "mengeringkan sumber daya teroris", demikian menurut seorang juru bicara militer Saudi kepada wartawan.
Juru bicara Aliansi Islam yang bernama Brigadir Jenderal Ahmed Asiri, mengatakan perwakilan dari Aliansi Islam yang baru terbentuk - terdiri dari 34 negara-negara Muslim - telah membahas aspek "ideologi, media, keuangan dan militer" untuk memerangi terorisme.
Dia juga mengatakan, kehadiran dari 39 negara-negara Muslim, dimana tidak semua dari negara itu adalah anggota koalisi, "mengirimkan pesan yang kuat pada pentingnya dan sifat dari aliansi," menambahkan bahwa kekuatan tersebut diperlukan dalam menghadapi gerakan dari "Negara Islam (ISIS/IS) untuk menciptakan warga Muslim dan Arab, menempatkan mereka dalam konfrontasi dengan dunia."
Assiri mengatakan para pejabat bertemu untuk membahas strategi yang satu untuk menurunkan terorisme, dan aksi itu didasarkan pada "inisiatif yang diusulkan."
"Pertemuan hari ini adalah untuk meletakkan batu pondasi untuk koalisi," katanya, menambahkan bahwa, "pertemuan adalah tentang inisiatif yang diusulkan. Hari ini kita tidak membahas kasus-kasus individu."
Namun, ia mengatakan ,"Saudi telah mempresentasikan makalah untuk melacak sumber pendanaan terorisme."
Juru bicara itu menekankan bahwa koalisi akan bekerja sesuai dengan "hukum dan standar internasional," menolak bahwa negara manapun "akan mengambil keputusan sepihak."
"Kedaulatan akan dihormati," dia menegaskan. "Negara yang menginginkan intervensi militer di negara-negara mereka akan memimpin misi tersebut."
Sementara banyak dari negara-negara Muslim di pertemuan - termasuk Arab, Turki dan UEA - juga merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS terhadap Negara Islam, Aliansi Islam tidak hanya menargetkan kelompok Negara Islam saja tapi juga "kelompok teroris lainnya dalam arti yang lebih luas."
Pertemuan yang dianggap yang paling pertama dari jenisnya, bertujuan untuk mengkoordinasikan upaya-upaya diantara 34 negara-negara Muslim yang terlibat dalam aliansi.
Koalisi Islam ini diumumkan pada bulan Desember oleh Menteri Pertahanan Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dalam upaya untuk membentuk suatu badan Muslim bersatu untuk memerangi Negara Islam khususnya dan teroris lain umumnya.
Koalisi juga telah memulai pembentukan pusat operasi bersama di Riyadh.
sumber: al-arabiya
oleh: n3m0
Advertising - Baca Juga :
- Legenda Sangkuriang - Dongeng Indonesia
- Antonie van Leeuwenhoek - Father of Microbiology
Juru bicara Aliansi Islam yang bernama Brigadir Jenderal Ahmed Asiri, mengatakan perwakilan dari Aliansi Islam yang baru terbentuk - terdiri dari 34 negara-negara Muslim - telah membahas aspek "ideologi, media, keuangan dan militer" untuk memerangi terorisme.
Dia juga mengatakan, kehadiran dari 39 negara-negara Muslim, dimana tidak semua dari negara itu adalah anggota koalisi, "mengirimkan pesan yang kuat pada pentingnya dan sifat dari aliansi," menambahkan bahwa kekuatan tersebut diperlukan dalam menghadapi gerakan dari "Negara Islam (ISIS/IS) untuk menciptakan warga Muslim dan Arab, menempatkan mereka dalam konfrontasi dengan dunia."
Assiri mengatakan para pejabat bertemu untuk membahas strategi yang satu untuk menurunkan terorisme, dan aksi itu didasarkan pada "inisiatif yang diusulkan."
"Pertemuan hari ini adalah untuk meletakkan batu pondasi untuk koalisi," katanya, menambahkan bahwa, "pertemuan adalah tentang inisiatif yang diusulkan. Hari ini kita tidak membahas kasus-kasus individu."
Namun, ia mengatakan ,"Saudi telah mempresentasikan makalah untuk melacak sumber pendanaan terorisme."
Juru bicara itu menekankan bahwa koalisi akan bekerja sesuai dengan "hukum dan standar internasional," menolak bahwa negara manapun "akan mengambil keputusan sepihak."
"Kedaulatan akan dihormati," dia menegaskan. "Negara yang menginginkan intervensi militer di negara-negara mereka akan memimpin misi tersebut."
Sementara banyak dari negara-negara Muslim di pertemuan - termasuk Arab, Turki dan UEA - juga merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS terhadap Negara Islam, Aliansi Islam tidak hanya menargetkan kelompok Negara Islam saja tapi juga "kelompok teroris lainnya dalam arti yang lebih luas."
Pertemuan yang dianggap yang paling pertama dari jenisnya, bertujuan untuk mengkoordinasikan upaya-upaya diantara 34 negara-negara Muslim yang terlibat dalam aliansi.
Koalisi Islam ini diumumkan pada bulan Desember oleh Menteri Pertahanan Saudi Pangeran Mohammed bin Salman dalam upaya untuk membentuk suatu badan Muslim bersatu untuk memerangi Negara Islam khususnya dan teroris lain umumnya.
Koalisi juga telah memulai pembentukan pusat operasi bersama di Riyadh.
sumber: al-arabiya
oleh: n3m0
Advertising - Baca Juga :
- Legenda Sangkuriang - Dongeng Indonesia
- Antonie van Leeuwenhoek - Father of Microbiology
0 komentar:
Posting Komentar