wartaperang - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Moskow dan Teheran siap untuk meningkatkan kerjasama militer mereka setelah bertemu dengan timpalannya dari Iran, Selasa.
"Saya yakin bahwa pertemuan kami akan berkontribusi terhadap memperkuat hubungan persahabatan antara angkatan bersenjata Rusia dan Iran," kata Shoigu dalam sebuah pernyataan.
Hossein Dehghan dari Iran dan Shoigu berbicara tentang "langkah-langkah yang diperlukan untuk pengembangan progresif" kerjasama militer mereka, berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada bulan Januari antara Teheran dan Moskow, kata pernyataan itu.
Kedua negara juga "siap mengkoordinasikan pendekatan mereka pada sejumlah besar isu-isu global dan regional", Shoigu menambahkan, berbicara dalam konteks krisis yang tumbuh di Timur Tengah.
Kepala pertahanan Rusia tidak berbicara secara khusus tentang Suriah, di mana Rusia pada 30 September telah mengirimkan banyak dari pesawat tempur mereka untuk meluncurkan serangan udara atas permintaan Presiden Suriah Bashir al-Assad, yang juga didukung oleh Iran.
"Negara kami menghadapi tantangan dan ancaman yang sama di wilayah Timur Tengah dan hanya bersama-sama bahwa kita akan mampu melawan mereka," kata Shoigu.
Iran dan Rusia adalah sekutu lama Suriah. Mereka juga telah memperkuat kerjasama militer dan nuklir sejak penandatanganan pernjanjian pada bulan Juli dari kesepakatan bersejarah antara Teheran dan kekuatan - kekuatan dunia pada program nuklir Iran.
Rusia telah resmi melakukan pengiriman S-300 baterai anti-pesawat ke Iran, meskipun mendapatkan tentangan yang sangat kuat dari kekuatan Barat.
Dan 23 November Moskow mencabut larangan penjualan dan pengiriman material teknologi terkait dengan industri nuklir setelah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Iran Hassan Rouhani.
Kepala pertahanan Iran yang tiba pada hari Senin di Moskow juga bertemu dengan Putin dan Wakil Perdana Menteri Dmitri Rogozin.
Rusia semakin agresif menunjukkan kekuatannya setelah mereka dengan mudah menganeksasi Krimea dari Ukraina tanpa ada hambatan atau perlawanan sedikitpun dari kekuatan Barat. Ketika Rusia mulai secara terang-terangan mengirimkan jet tempurnya ke Suriah untuk membantu rezim Suriah, barat juga tidak berkutik untuk menghentikannya.
sumber: ZA
oleh: n3m0
Advertising - Baca Juga:
- Ngantor Pakai Motor? Siapa Takut?!
- North Korea Facts Based On CIA
"Saya yakin bahwa pertemuan kami akan berkontribusi terhadap memperkuat hubungan persahabatan antara angkatan bersenjata Rusia dan Iran," kata Shoigu dalam sebuah pernyataan.
Hossein Dehghan dari Iran dan Shoigu berbicara tentang "langkah-langkah yang diperlukan untuk pengembangan progresif" kerjasama militer mereka, berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada bulan Januari antara Teheran dan Moskow, kata pernyataan itu.
Kedua negara juga "siap mengkoordinasikan pendekatan mereka pada sejumlah besar isu-isu global dan regional", Shoigu menambahkan, berbicara dalam konteks krisis yang tumbuh di Timur Tengah.
Kepala pertahanan Rusia tidak berbicara secara khusus tentang Suriah, di mana Rusia pada 30 September telah mengirimkan banyak dari pesawat tempur mereka untuk meluncurkan serangan udara atas permintaan Presiden Suriah Bashir al-Assad, yang juga didukung oleh Iran.
"Negara kami menghadapi tantangan dan ancaman yang sama di wilayah Timur Tengah dan hanya bersama-sama bahwa kita akan mampu melawan mereka," kata Shoigu.
Iran dan Rusia adalah sekutu lama Suriah. Mereka juga telah memperkuat kerjasama militer dan nuklir sejak penandatanganan pernjanjian pada bulan Juli dari kesepakatan bersejarah antara Teheran dan kekuatan - kekuatan dunia pada program nuklir Iran.
Rusia telah resmi melakukan pengiriman S-300 baterai anti-pesawat ke Iran, meskipun mendapatkan tentangan yang sangat kuat dari kekuatan Barat.
Dan 23 November Moskow mencabut larangan penjualan dan pengiriman material teknologi terkait dengan industri nuklir setelah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Iran Hassan Rouhani.
Kepala pertahanan Iran yang tiba pada hari Senin di Moskow juga bertemu dengan Putin dan Wakil Perdana Menteri Dmitri Rogozin.
Rusia semakin agresif menunjukkan kekuatannya setelah mereka dengan mudah menganeksasi Krimea dari Ukraina tanpa ada hambatan atau perlawanan sedikitpun dari kekuatan Barat. Ketika Rusia mulai secara terang-terangan mengirimkan jet tempurnya ke Suriah untuk membantu rezim Suriah, barat juga tidak berkutik untuk menghentikannya.
sumber: ZA
oleh: n3m0
Advertising - Baca Juga:
- Ngantor Pakai Motor? Siapa Takut?!
- North Korea Facts Based On CIA
0 komentar:
Posting Komentar