wartaperang - Badan perbatasan Uni Eropa Frontex berkata bila salah satu patroli maritim mereka menyelamatkan sekitar 900 migran pada hari Kamis yang berada di dekat pulau Yunani Lesbos dimana kondisi cuaca di laut sangat membahayakan bari siapa saja yang melintasinya.
"Kami mengambil semua pendatang yang kita temukan (di laut) karena cuaca buruk dan dingin membuat risiko jauh lebih tinggi sekarang daripada di musim panas," demikian menurut Ewa Moncure kepada kantor berita AFP.
Para migran dijemput oleh kapal Bulgaria yang bekerja di patroli Frontex antara pelabuhan Mytilene di Lesbos dan pantai Turki, dengan jarak yang ditempuh sekitar delapan kilometer (lima mil).
Selama musim panas, ada sekitar 7.000 pengungsi dan migran tiba di anggota Yunani Uni Eropa setiap hari setelah melakukan perjalanan yang berbahaya melintasi Laut Aegea dari Turki dengan menggunakan kapal darurat atau penuh sesak, dan banyak anak-anak yang ikut menjadi korban tenggelam dalam pelayaran berbahaya ini.
Sebuah foto menyedihkan telah muncul menjadi viral dari anak Suriah berumur tiga tahun Aylan Kurdi, yang menelungkup ke bawah pasir di pantai Turki. Foto tersebut mengejutkan dunia ketika diterbitkan pada bulan September 2015 setelah keluarganya memutuskan untuk melakukan perjalanan berisiko menuju Yunani dalam sebuah perahu terbuka.
Lebih dari satu juta orang, sebagian besar pengungsi dan migran dari negara yang dilanda perang Suriah dan Irak, tiba di Unon Eropa tahun lalu di tengah krisis terburuk dalam jenisnya di Eropa sejak Perang Dunia II.
Masalah imigran menjadi momok yang menakutkan bagi negara-negara eropa, dimana mereka menghadapi berbagai masalah sehubungan dengan imigran yang ada di negara mereka.
http://forticeoffice.com/ .adv - Turki mengusulkan zona bebas terbang di wilayah Suriah dimana tempat ini menjadi tempat aman bagi para pengungsi sehingga tidak akan terjadi gelombang imigran membanjiri negara-negara eropa. Usulan ini di setujui dan didukung oleh Jerman, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari kekuatan-kekuatan besar dunia.
Beberapa negara sendiri mengusulkan agar penyebab adanya aliran pengungsi dihentikan yaitu adanya Negara Islam. Mereka mengusulkan agar kekuatan Negara Islam di Suriah tepatnya di Raqqa untuk dihancurkan dengan serangan tentara darat. Arab Saudi dan Qatar termasuk dua negara yang telah setuju untuk mengirimkan tentara darat mereka ke Suriah, tapi mereka menyatakan bila kekuatan tentara mereka bisa dikirim sesuai dengan arahan dari koalisi pimpinan AS.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
"Kami mengambil semua pendatang yang kita temukan (di laut) karena cuaca buruk dan dingin membuat risiko jauh lebih tinggi sekarang daripada di musim panas," demikian menurut Ewa Moncure kepada kantor berita AFP.
Para migran dijemput oleh kapal Bulgaria yang bekerja di patroli Frontex antara pelabuhan Mytilene di Lesbos dan pantai Turki, dengan jarak yang ditempuh sekitar delapan kilometer (lima mil).
Selama musim panas, ada sekitar 7.000 pengungsi dan migran tiba di anggota Yunani Uni Eropa setiap hari setelah melakukan perjalanan yang berbahaya melintasi Laut Aegea dari Turki dengan menggunakan kapal darurat atau penuh sesak, dan banyak anak-anak yang ikut menjadi korban tenggelam dalam pelayaran berbahaya ini.
Sebuah foto menyedihkan telah muncul menjadi viral dari anak Suriah berumur tiga tahun Aylan Kurdi, yang menelungkup ke bawah pasir di pantai Turki. Foto tersebut mengejutkan dunia ketika diterbitkan pada bulan September 2015 setelah keluarganya memutuskan untuk melakukan perjalanan berisiko menuju Yunani dalam sebuah perahu terbuka.
Lebih dari satu juta orang, sebagian besar pengungsi dan migran dari negara yang dilanda perang Suriah dan Irak, tiba di Unon Eropa tahun lalu di tengah krisis terburuk dalam jenisnya di Eropa sejak Perang Dunia II.
Masalah imigran menjadi momok yang menakutkan bagi negara-negara eropa, dimana mereka menghadapi berbagai masalah sehubungan dengan imigran yang ada di negara mereka.
http://forticeoffice.com/ .adv - Turki mengusulkan zona bebas terbang di wilayah Suriah dimana tempat ini menjadi tempat aman bagi para pengungsi sehingga tidak akan terjadi gelombang imigran membanjiri negara-negara eropa. Usulan ini di setujui dan didukung oleh Jerman, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari kekuatan-kekuatan besar dunia.
Beberapa negara sendiri mengusulkan agar penyebab adanya aliran pengungsi dihentikan yaitu adanya Negara Islam. Mereka mengusulkan agar kekuatan Negara Islam di Suriah tepatnya di Raqqa untuk dihancurkan dengan serangan tentara darat. Arab Saudi dan Qatar termasuk dua negara yang telah setuju untuk mengirimkan tentara darat mereka ke Suriah, tapi mereka menyatakan bila kekuatan tentara mereka bisa dikirim sesuai dengan arahan dari koalisi pimpinan AS.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar