wartaperang - Sebuah latihan militer bernama "Guntur Utara" diluncurkan di utara Arab Saudi, pada hari Sabtu.
Negara-negara yang berpartisipasi dalam latihan militer bersama tersebut termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Bahrain, Senegal, Sudan, Kuwait, Maladewa, Maroko, Pakistan, Chad, Turki, Tunisia, Komoro, Djibouti, Oman, Qatar, Malaysia, Mesir dan Mauritania, dan beberapa Angkatan Bersenjata di teluk, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan.
Menurut SPA, latihan ini adalah latihan militer terbesar di dunia dalam hal jumlah pasukan yang berpartisipasi serta luasnya wilayah yang digunakan dalam latihan militer.
Latihan berfokus pada pelatihan tentara tentang bagaimana untuk menangani kelompok teror dan cara merubah dari operasi tradisional ke operasi tempur intensitas rendah.
Latihan militer bersama-sama ini datang dalam ancaman terang teroris yang tumbuh serta ketidakstabilan politik di wilayah tersebut. Hal ini juga mencerminkan keinginan negara-negara yang berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan itu.
Selain telah terbentuknya koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat, koalisi baru juga terbentuk yaitu dari negara-negara islam yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk melawan Negara Islam.
http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Koalisi negara-negara Islam ini mendapatkan kritikan sebelumnya dari beberapa negara seperti Malaysia dan Pakistan dimana mereka merasa belum memutuskan apakah akan bergabung atau tidak di dalam koalisi ini. Namun dengan adanya latihan ini bisa terlihat bila koalisi ini sepertinya telah mulai melakukan konsolidasi mereka.
Arab Saudi bersama dengan Qatar telah menyatakan kesanggupan mereka sebelumnya untuk mengirimkan tentara darat ke Suriah dalam melawan Negara Islam, dengan catatan penyebaran tentara yang dilakukan dibawah koordinasi oleh Amerika Serikat. Namun Turki menyatakan bila pasukan darat ini belum menjadi agenda bagi Turki untuk mendukungnya.
Negara Islam yang menjadi musuh bersama dari puluhan negara saat ini masih terus bertahan dan terlihat bila serangan-serangan udara yang dilakukan berpengaruh kecil untuk menekan kemajuan yang di raih oleh Negara Islam. Dengan kondisi ini, banyak analis dan pejabat yang menyuarakan pentingnya tentara di darat untuk mendukung operasi mengalahkan Negara Islam.
Amerika Serikat sendiri saat ini mendukung penuh pasukan gabungan di SDF yang di motori mayoritas oleh milisi militer Kurdi YPG.
sumber: al-arabiya, za, wp
oleh: n3m0
Negara-negara yang berpartisipasi dalam latihan militer bersama tersebut termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Bahrain, Senegal, Sudan, Kuwait, Maladewa, Maroko, Pakistan, Chad, Turki, Tunisia, Komoro, Djibouti, Oman, Qatar, Malaysia, Mesir dan Mauritania, dan beberapa Angkatan Bersenjata di teluk, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan.
Menurut SPA, latihan ini adalah latihan militer terbesar di dunia dalam hal jumlah pasukan yang berpartisipasi serta luasnya wilayah yang digunakan dalam latihan militer.
Latihan berfokus pada pelatihan tentara tentang bagaimana untuk menangani kelompok teror dan cara merubah dari operasi tradisional ke operasi tempur intensitas rendah.
Latihan militer bersama-sama ini datang dalam ancaman terang teroris yang tumbuh serta ketidakstabilan politik di wilayah tersebut. Hal ini juga mencerminkan keinginan negara-negara yang berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan itu.
Selain telah terbentuknya koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat, koalisi baru juga terbentuk yaitu dari negara-negara islam yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk melawan Negara Islam.
http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Koalisi negara-negara Islam ini mendapatkan kritikan sebelumnya dari beberapa negara seperti Malaysia dan Pakistan dimana mereka merasa belum memutuskan apakah akan bergabung atau tidak di dalam koalisi ini. Namun dengan adanya latihan ini bisa terlihat bila koalisi ini sepertinya telah mulai melakukan konsolidasi mereka.
Arab Saudi bersama dengan Qatar telah menyatakan kesanggupan mereka sebelumnya untuk mengirimkan tentara darat ke Suriah dalam melawan Negara Islam, dengan catatan penyebaran tentara yang dilakukan dibawah koordinasi oleh Amerika Serikat. Namun Turki menyatakan bila pasukan darat ini belum menjadi agenda bagi Turki untuk mendukungnya.
Negara Islam yang menjadi musuh bersama dari puluhan negara saat ini masih terus bertahan dan terlihat bila serangan-serangan udara yang dilakukan berpengaruh kecil untuk menekan kemajuan yang di raih oleh Negara Islam. Dengan kondisi ini, banyak analis dan pejabat yang menyuarakan pentingnya tentara di darat untuk mendukung operasi mengalahkan Negara Islam.
Amerika Serikat sendiri saat ini mendukung penuh pasukan gabungan di SDF yang di motori mayoritas oleh milisi militer Kurdi YPG.
sumber: al-arabiya, za, wp
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar