wartaperang - Direktur CIA John Brennan mengatakan bahwa para pejuang ISIS telah menggunakan senjata kimia dan memiliki kemampuan untuk membuat sejumlah kecil senjata dari klorin dan gas mustard, CBS News melaporkan, Kamis.
"Kami memiliki sejumlah contoh dimana ISIS telah menggunakan amunisi kimia di medan perang," kata Brennan di berita CBS News yang merilis petikan wawancara secara penuh pada program berita "60 Minutes" di hari Minggu.
virtual office jakarta barat adv. - Jaringan berita ini menambahkan dalam program "60 Minutes" bahwa CIA percaya bahwa kelompok ISIS memiliki kemampuan untuk membuat sejumlah kecil senjata kimia mustard atau gas klorin.
"Ada laporan bahwa ISIS memiliki akses ke prekursor kimia dan amunisi yang dapat mereka gunakan," kata Brennan.
Brennan juga memperingatkan kemungkinan bahwa ISIS bisa berusaha untuk mengekspor senjata tersebut ke Barat untuk keuntungan finansial.
"Saya pikir selalu ada potensi untuk itu. Ini adalah mengapa begitu penting untuk memotong berbagai rute transportasi dan rute penyelundupan yang telah biasa mereka gunakan," katanya.
Ketika ditanya apakah ada "aset Amerika di lapangan" mencari kemungkinan gudang senjata kimia atau laboratorium, Brennan menjawab, "Intelijen Amerika Serikat secara aktif terlibat dalam bagian dari upaya untuk menghancurkan ISIS dan untuk mendapatkan sebanyak mungkin wawasan apa yang mereka miliki di lapangan baik di Suriah dan Irak."
Rilis dari petikan wawancara Brennan datang dua hari setelah komentar serupa dari kepala mata-mata James Clapper di depan komite kongres.
"ISIS juga telah menggunakan bahan kimia beracun di Irak dan Suriah, termasuk agen melepuh mustard belerang," demikian menurut Clapper, direktur intelijen nasional, mengatakan kepada anggota parlemen pada hari Selasa.
lemari asam murah meriah adv. - Dia mengatakan itu adalah pertama kalinya sebuah kelompok ekstremis telah memproduksi dan menggunakan agen senjata kimia dalam serangan sejak Aum Supreme Truth, sebuah sekte di Jepang, yang melakukan serangan sarin mematikan pada jam sibuk di kereta bawah tanah Tokyo pada tahun 1995.
Tahun lalu, para pejabat di wilayah Irak otonom Kurdistan mengatakan tes darah menunjukkan bahwa pejuang ISIS menggunakan agen mustard dalam serangan terhadap pasukan Peshmerga Kurdi pada bulan Agustus.
Tiga puluh lima pejuang Peshmerga terkena dan beberapa dibawa ke luar negeri untuk perawatan, demikian kata para pejabat.
Pada saat serangan, The Wall Street Journal mengutip apa yang dikatakan oleh para pejabat AS bila mereka percaya ISIS telah menggunakan agen mustard.
Penggunaan senjata kimia telah berulang kali terlihat di perang Suriah. Bukti paling nyata dari penggunaan senjata ini adalah ketika pemerintah Suriah melakukan serangan ke wilayah Ghouta yang menimbulkan ribuan orang tewas dan sebagianb besar diantara mereka adalah anak-anak dan perempuan. AS sebelumnya telah sesumbar untuk melakukan hukuman terhadap rezim Suriah dengan melakukan serangan militer terhadap rezim, namun dalam prakteknya hal ini tidak pernah dilakukan.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
"Kami memiliki sejumlah contoh dimana ISIS telah menggunakan amunisi kimia di medan perang," kata Brennan di berita CBS News yang merilis petikan wawancara secara penuh pada program berita "60 Minutes" di hari Minggu.
virtual office jakarta barat adv. - Jaringan berita ini menambahkan dalam program "60 Minutes" bahwa CIA percaya bahwa kelompok ISIS memiliki kemampuan untuk membuat sejumlah kecil senjata kimia mustard atau gas klorin.
"Ada laporan bahwa ISIS memiliki akses ke prekursor kimia dan amunisi yang dapat mereka gunakan," kata Brennan.
Brennan juga memperingatkan kemungkinan bahwa ISIS bisa berusaha untuk mengekspor senjata tersebut ke Barat untuk keuntungan finansial.
"Saya pikir selalu ada potensi untuk itu. Ini adalah mengapa begitu penting untuk memotong berbagai rute transportasi dan rute penyelundupan yang telah biasa mereka gunakan," katanya.
Ketika ditanya apakah ada "aset Amerika di lapangan" mencari kemungkinan gudang senjata kimia atau laboratorium, Brennan menjawab, "Intelijen Amerika Serikat secara aktif terlibat dalam bagian dari upaya untuk menghancurkan ISIS dan untuk mendapatkan sebanyak mungkin wawasan apa yang mereka miliki di lapangan baik di Suriah dan Irak."
Rilis dari petikan wawancara Brennan datang dua hari setelah komentar serupa dari kepala mata-mata James Clapper di depan komite kongres.
"ISIS juga telah menggunakan bahan kimia beracun di Irak dan Suriah, termasuk agen melepuh mustard belerang," demikian menurut Clapper, direktur intelijen nasional, mengatakan kepada anggota parlemen pada hari Selasa.
lemari asam murah meriah adv. - Dia mengatakan itu adalah pertama kalinya sebuah kelompok ekstremis telah memproduksi dan menggunakan agen senjata kimia dalam serangan sejak Aum Supreme Truth, sebuah sekte di Jepang, yang melakukan serangan sarin mematikan pada jam sibuk di kereta bawah tanah Tokyo pada tahun 1995.
Tahun lalu, para pejabat di wilayah Irak otonom Kurdistan mengatakan tes darah menunjukkan bahwa pejuang ISIS menggunakan agen mustard dalam serangan terhadap pasukan Peshmerga Kurdi pada bulan Agustus.
Tiga puluh lima pejuang Peshmerga terkena dan beberapa dibawa ke luar negeri untuk perawatan, demikian kata para pejabat.
Pada saat serangan, The Wall Street Journal mengutip apa yang dikatakan oleh para pejabat AS bila mereka percaya ISIS telah menggunakan agen mustard.
Penggunaan senjata kimia telah berulang kali terlihat di perang Suriah. Bukti paling nyata dari penggunaan senjata ini adalah ketika pemerintah Suriah melakukan serangan ke wilayah Ghouta yang menimbulkan ribuan orang tewas dan sebagianb besar diantara mereka adalah anak-anak dan perempuan. AS sebelumnya telah sesumbar untuk melakukan hukuman terhadap rezim Suriah dengan melakukan serangan militer terhadap rezim, namun dalam prakteknya hal ini tidak pernah dilakukan.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar