Courtesy of Zaman Al-Wasl - pejuang Ahrar al-Sham |
Ahrar al-Sham mengumumkan Rabu sore bila mereka melakukan operasi khusus bersama faksi Harakat al-Bayan dan "berhasil menghancurkan sebuah pertemuan jenderal Rusia dekat kota Latakia dengan bom mobil."
Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kedua kelompok menambahkan bahwa bom mobil di luar pertemuan "menyebabkan kematian dan cedera" dari puluhan perwira Rusia, klaim dimana Moskow belum secara resmi mengomentari.
"Setelah pemantauan, penguntitan dan persiapan misi yang berlangsung selama beberapa minggu, kelompok Ashab al-Naqbi, bekerja sama dengan [Ahrar dan Harakat al-Bayan], mampu mengirimkan bom mobil ke pangkalan militer," pernyataan itu menambahkan.
"Setelah mengamati pertemuan jenderal Rusia dalam area, bom mobil diledakkan selama pertemuan."
Ahrar al-Sham dan Harakat al-Bayan juga menerbitkan video yang dimaksudkan untuk menunjukkan saat serangan terjadi terhadap pertemuan di benteng pesisir rezim.
Kedua kelompok mengatakan serangan itu terjadi di daerah Snouber-Jableh pada pukul 01:10 Minggu, 21 Februari, namun pengumuman operasi ditunda sampai kembalinya dengan aman dari "saudara-saudara yang melakukan operasi."
Setelah lewat dari 30 menit setelah serangan yang diduga menggunakan bom mobil, halaman Facebook pro-rezim yang berbasis di Jableh menerbitkan sebuah laporan singkat tentang ledakan di daerah tersebut.
"Suara ledakan terdengar di sekitar [Jableh] beberapa waktu lalu menurut laman media sosial, tidak ada informasi yang dapat dikonfirmasi," demikian halaman facebook berita kota Jableh menulis dalam sebuah posting yang diunggah pukul 01:43, 21 Februari.
Salah satu anggota kelompok menjawab bahwa suara ambulans terdengar di wilayah tersebut, sementara orang lain menulis bahwa latihan militer sedang berlangsung di dekat daerah Snouber.
http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Sesaat sebelum 03:00, Facebook pro-Assad lainnya milik kelompok Coast News Network Suriah mengatakan suara keras adalah hasil dari latihan di "daerah militer" di dekat Latakia. Laporan ini dilakukan oleh halaman facebook pro-rezim lainnya yang berbasis di wilayah pesisir Suriah.
Sementara itu, media pro-pemberontak melaporkan pada sore tanggal 21 Februari bahwa "roket yang asalnya tidak diketahui" telah memukul daerah Snouber-Jableh, tanpa memasukkan rincian lebih lanjut.
As-Sharq al-Awsat juga melakulan laporan tentang ledakan misterius ini, dengan komandan pemberontak mengatakan kepada harian Saudi bahwa ia menerima kabar bahwa sebuah roket telah menghantam di sekitar Snouber-Jableh, di mana pasukan Rusia hadir.
Namun, sumber tersebut menambahkan bahwa kelompok pemberontak terdekat berada lebih dari 40-kilometer jauhnya dari lokasi ledakan, dan memiliki roket jarak jauh dengan hanya kisaran 30-kilometer.
Ahrar al-Sham dan Harakat al-Bayan, mengklaim bahwa sejumlah besar ambulans dan pemadam kebakaran bergegas ke lokasi ledakan untuk mentransfer staff yang terluka ke rumah sakit di Jableh dan Latakia.
"Helikopter Rusia kemudian tiba di lokasi bom dan mentransfer mayat jenderal [Rusia] yang tewas dan terluka ke pangkalan udara Hmeimem," tambah pernyataan itu.
Kedua kelompok juga mengklaim bahwa Jableh dan Latakia menyaksikan mobilisasi keamanan besar-besaran menyusul ledakan yang telah "berlanjut sampai hari ini dan terutama [terlihat] dalam beberapa jam setelah pengeboman."
Baik media pemerintah rezim Suriah maupun Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang melacak perkembangan di negara yang dilanda perang tidak menerbitkan laporan apapun tentang insiden 21 Februari.
sumber: ZA
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar