wartaperang - Presiden Palestina Mahmud Abbas mengumumkan perombakan kecil kabinet Senin, penunjukkan tiga menteri baru kepada pemerintah persatuan nasional dalam sebuah langkah yang dikecam oleh kelompok Islam Hamas di Gaza.
Kantor berita resmi Wafa mengatakan sekretaris kabinet Ali Abu Diak akan mengambil bidang keadilan, sementara Ehab Bseiso, juru bicara pemerintah saat ini, menjadi menteri kebudayaan dan Ibrahim al-Shaer menteri urusan sosial.
Perdana Menteri Rami Hamdallah telah berupaya menjaga rekonsiliasi antara Hamas, yang merebut Jalur Gaza dengan kekerasan pada tahun 2007, dan Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.
Tapi mencoba untuk melanjutkan dengan kesepakatan persatuan yang ditandatangani tahun lalu yang akhirnya telah gagal keluar, dengan Ramallah menuduh Gaza menjalankan administrasi saingan dan Hamas menuduh PA dari meninggalkan daerah kantong pantai yang diblokade.
Ziad al-Zaza, seorang pemimpin senior Hamas, dengan cepat mengecam pengumuman reshuffle, menyebutnya "sebuah langkah yang mengambil konsensus nasional dan rekonsiliasi Palestina lebih jauh".
Zaza mengatakan kepada AFP bahwa Abbas tidak harus "memperburuk perpecahan dengan tidak menghormati partisipasi" dari setiap orang dalam pemerintahan.
"Kami tidak mengenali mereka sebagai menteri baru, dan kita tidak akan memiliki kontak dengan mereka sebagai menteri," tambahnya.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
Kantor berita resmi Wafa mengatakan sekretaris kabinet Ali Abu Diak akan mengambil bidang keadilan, sementara Ehab Bseiso, juru bicara pemerintah saat ini, menjadi menteri kebudayaan dan Ibrahim al-Shaer menteri urusan sosial.
Perdana Menteri Rami Hamdallah telah berupaya menjaga rekonsiliasi antara Hamas, yang merebut Jalur Gaza dengan kekerasan pada tahun 2007, dan Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.
Tapi mencoba untuk melanjutkan dengan kesepakatan persatuan yang ditandatangani tahun lalu yang akhirnya telah gagal keluar, dengan Ramallah menuduh Gaza menjalankan administrasi saingan dan Hamas menuduh PA dari meninggalkan daerah kantong pantai yang diblokade.
Ziad al-Zaza, seorang pemimpin senior Hamas, dengan cepat mengecam pengumuman reshuffle, menyebutnya "sebuah langkah yang mengambil konsensus nasional dan rekonsiliasi Palestina lebih jauh".
Zaza mengatakan kepada AFP bahwa Abbas tidak harus "memperburuk perpecahan dengan tidak menghormati partisipasi" dari setiap orang dalam pemerintahan.
"Kami tidak mengenali mereka sebagai menteri baru, dan kita tidak akan memiliki kontak dengan mereka sebagai menteri," tambahnya.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar