wartaperang - Seorang manajer IT di sebuah anak perusahaan dari Coca-Cola Co menjadi salah satu dari dua orang yang ditangkap di Bangladesh karena dicurigai merencanakan untuk memperjuangkan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), polisi dan sumber perusahaan mengatakan Senin.
Pasangan ini ditahan dalam serangan di ibukota Dhaka pada Minggu malam, kata Sheikh Nazmul Alam, seorang pejabat senior dari cabang detektif polisi mengatakan.
Satu orang bernama Aminul Islam, adalah kepala teknologi informasi dari sebuah perusahaan multinasional, dan bekerja sebagai koordinator regional untuk ISIS, sementara yang lain, Sakib Bin Kamal, adalah seorang guru di sebuah sekolah di Dhaka, tambahnya.
Seorang pejabat polisi dan sumber perusahaan mengatakan kepada Reuters bahwa Aminul Islam bekerja di International Drink Private Ltd, sebuah unit Coca-Cola. Sumber perusahaan, yang meminta dalam keadaaan anonimitas karena sensitivitas kasus, mengkonfirmasi pria yang ditangkap adalah kepala IT, dan mengatakan ia telah absen dari kerja selama beberapa hari.
Dalam sebuah pernyataan, anak perusahaan mengatakan itu menyadari laporan media bahwa seorang karyawan, yang bernama Aminul Islam Baig, telah ditangkap. "Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan lembaga penegak hukum yang diperlukan," katanya.
Coca-Cola tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Alam, seorang pejabat polisi mengatakan tersangka telah mengakui telah membujuk setidaknya 25 siswa untuk bergabung ISIS, kelompok militan yang telah menangkap sebagian besar Suriah dan Irak.
Setidaknya 12 orang telah ditangkap di Bangladesh dalam beberapa bulan terakhir karena diduga terlibat dengan ISIS, dan laporan dari pengaruhnya yang berkembang telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh Asia Selatan.
Masih belum jelas apakah militan ini mengorganisir dibawah namanya bertindak sendiri atau sebagai bagian dari inisiatif terpusat dari Timur Tengah.
Bangladesh, yang penduduknya sekitar 90 persen Muslim, sudah waspada setelah tiga blogger sekuler termasuk seorang warga negara AS, Avijit Roy, dibunuh oleh kelompok Islam radikal sejak Februari.
Dalam perkembangan terpisah, Senin, kementerian dalam negeri melarang Ansarullah Bangla Tim, sebuah kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan, sebagai sebuah organisasi militan ekstrimis.
sumber: al-arabiya
oleh: n3m0
Pasangan ini ditahan dalam serangan di ibukota Dhaka pada Minggu malam, kata Sheikh Nazmul Alam, seorang pejabat senior dari cabang detektif polisi mengatakan.
Satu orang bernama Aminul Islam, adalah kepala teknologi informasi dari sebuah perusahaan multinasional, dan bekerja sebagai koordinator regional untuk ISIS, sementara yang lain, Sakib Bin Kamal, adalah seorang guru di sebuah sekolah di Dhaka, tambahnya.
Seorang pejabat polisi dan sumber perusahaan mengatakan kepada Reuters bahwa Aminul Islam bekerja di International Drink Private Ltd, sebuah unit Coca-Cola. Sumber perusahaan, yang meminta dalam keadaaan anonimitas karena sensitivitas kasus, mengkonfirmasi pria yang ditangkap adalah kepala IT, dan mengatakan ia telah absen dari kerja selama beberapa hari.
Dalam sebuah pernyataan, anak perusahaan mengatakan itu menyadari laporan media bahwa seorang karyawan, yang bernama Aminul Islam Baig, telah ditangkap. "Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan lembaga penegak hukum yang diperlukan," katanya.
Coca-Cola tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Alam, seorang pejabat polisi mengatakan tersangka telah mengakui telah membujuk setidaknya 25 siswa untuk bergabung ISIS, kelompok militan yang telah menangkap sebagian besar Suriah dan Irak.
Setidaknya 12 orang telah ditangkap di Bangladesh dalam beberapa bulan terakhir karena diduga terlibat dengan ISIS, dan laporan dari pengaruhnya yang berkembang telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh Asia Selatan.
Masih belum jelas apakah militan ini mengorganisir dibawah namanya bertindak sendiri atau sebagai bagian dari inisiatif terpusat dari Timur Tengah.
Bangladesh, yang penduduknya sekitar 90 persen Muslim, sudah waspada setelah tiga blogger sekuler termasuk seorang warga negara AS, Avijit Roy, dibunuh oleh kelompok Islam radikal sejak Februari.
Dalam perkembangan terpisah, Senin, kementerian dalam negeri melarang Ansarullah Bangla Tim, sebuah kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan, sebagai sebuah organisasi militan ekstrimis.
sumber: al-arabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar