Courtesy of euronews.com |
Sjaak Rijke telah diculik hampir empat tahun lalu di kota utara Timbuktu oleh kelompok.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan Perancis melakukan operasi dengan pasukan khusus tidak dirancang untuk membebaskan Rijke dan mereka menemukannya secara kebetulan.
"Itu adalah kejutan bagi kami, bagi pasukan kami, untuk dapat membebaskan sandera ini, karena kita tidak memiliki informasi tentang kehadirannya," kata Hollande. "Tapi mengetahui keberadaan kelompok teroris ini, fakta bahwa kami mampu melancarkan serangan, melestarikan hidupnya, itu benar-benar memuaskan."
Rijke aman dievakuasi ke basis operasi Perancis di Tessalit, kata militer.
Pihak berwenang Perancis tidak mengidentifikasi siapa yang telah menahan Rijke, namun pelatih asal Belanda muncul dalam sebuah video yang diposting pada bulan November oleh al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM).
Rijke diculik pada bulan November 2011 dari sebuah hotel selama liburan impian di Sahara dengan istrinya. Istrinya berhasil melarikan diri.
Rijke diambil di Timbuktu bersama dengan Johan Gustafsson dari Swedia dan warga Afrika Selatan Stephen Malcolm.
Para pejabat di Perancis dan Belanda tidak mengatakan apakah ada berita Gustafsson atau Malcolm setelah operasi Senin.
Tetangga Rijke di kota Belanda Woerden senang mendengar berita pembebasannya. Beberapa mengatakan mereka akan mengibarkan bendera untuk menyambutnya kembali rumahnya.
Rekan-rekan dari 54 tahun konduktor kereta tua mengatakan bahwa dia tidak dilupakan.
"Saya berharap bahwa ia akan dapat mendapatkan hidupnya lagi," kata salah satu rekan kerjanya. "Apakah itu dalam pekerjaannya dengan kereta api atau di tempat lain. Saya berharap dia akan menemukan kebahagiaan lagi."
sumber: EN
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar