wartaperang - Sebuah pilar asap tebal membubung ke udara setelah serangan udara di pangkalan rudal Scud di ibukota Yaman Sanaa menyebabkan ledakan besar, warga mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Tidak ada pernytaan tentang korban dari ledakan, yang menghempaskan jendela rumah, setelah menghantam pangkalan di gunung Faj Attan di samping kabupaten Hadda, dimana istana kepresidenan dan banyak kedutaan berada.
Resident Adel Mansour mengatakan ledakan inij adalah yang terbesar dalam lebih dari tiga minggu pemboman oleh koalisi yang dipimpin Saudi.
Sejak 26 Maret, Arab Saudi telah memimpin aliansi negara-negara Arab dalam serangan udara terhadap kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran dan milisi pemimpin terguling Ali Abdullah Saleh.
"Untuk pertama kalinya sejak awal pemboman jendela rumah saya hancur," kata Mansour. "Anak-anak saya ketakutan dan salah satu kerabat saya pingsan karena kekuatan ledakan itu."
Kampanye yang dipimpin Saudi telah berulang kali menargetkan fasilitas Faj Attan bersama dengan pangkalan militer lain dan bandara di Sanaa dan di seluruh negeri.
"Koalisi sejauh ini telah menghancurkan 80 persen dari target amunisi Houthi di Yaman dan ancaman dari rudal balistik mereka telah dinetralkan," kata juru bicara koalisi pada Minggu malam.
Jubir pasukan koalisi yang dipimpin Saudi Brigadir Jenderal Ahmed Asiri mengatakan dalam sebuah briefing harian bahwa "milisi [Houthi] sedang mempersiapkan serangan di perbatasan Saudi, tapi kemajuan mereka telah dihentikan."
Karena serangan udara, Houthi tidak lagi memiliki komunikasi dengan pusat, membuat serangan mereka menjadi "operasi terisolasi," tambah Asiri.
"Tak ada koneksi antar provinsi, karena semua alat komunikasi hancur, meninggalkan operasi mereka terisolasi terutama di dekat perbatasan Saudi," tambahnya.
Asiri mengatakan "workshop" yang digunakan oleh Houthi untuk memproduksi senjata juga telah "hancur."
Sumber: al-arabiya
oleh: n3m0
Tidak ada pernytaan tentang korban dari ledakan, yang menghempaskan jendela rumah, setelah menghantam pangkalan di gunung Faj Attan di samping kabupaten Hadda, dimana istana kepresidenan dan banyak kedutaan berada.
Resident Adel Mansour mengatakan ledakan inij adalah yang terbesar dalam lebih dari tiga minggu pemboman oleh koalisi yang dipimpin Saudi.
Sejak 26 Maret, Arab Saudi telah memimpin aliansi negara-negara Arab dalam serangan udara terhadap kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran dan milisi pemimpin terguling Ali Abdullah Saleh.
"Untuk pertama kalinya sejak awal pemboman jendela rumah saya hancur," kata Mansour. "Anak-anak saya ketakutan dan salah satu kerabat saya pingsan karena kekuatan ledakan itu."
Kampanye yang dipimpin Saudi telah berulang kali menargetkan fasilitas Faj Attan bersama dengan pangkalan militer lain dan bandara di Sanaa dan di seluruh negeri.
"Koalisi sejauh ini telah menghancurkan 80 persen dari target amunisi Houthi di Yaman dan ancaman dari rudal balistik mereka telah dinetralkan," kata juru bicara koalisi pada Minggu malam.
Jubir pasukan koalisi yang dipimpin Saudi Brigadir Jenderal Ahmed Asiri mengatakan dalam sebuah briefing harian bahwa "milisi [Houthi] sedang mempersiapkan serangan di perbatasan Saudi, tapi kemajuan mereka telah dihentikan."
Karena serangan udara, Houthi tidak lagi memiliki komunikasi dengan pusat, membuat serangan mereka menjadi "operasi terisolasi," tambah Asiri.
"Tak ada koneksi antar provinsi, karena semua alat komunikasi hancur, meninggalkan operasi mereka terisolasi terutama di dekat perbatasan Saudi," tambahnya.
Asiri mengatakan "workshop" yang digunakan oleh Houthi untuk memproduksi senjata juga telah "hancur."
Sumber: al-arabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar