wartaperang - Lebih dari 500 pemberontak Houthi yang didukung Iran telah tewas dalam bentrokan dengan militer Saudi di perbatasan sejak Riyadh melancarkan perang udara pada akhir Maret, Kementerian Pertahanan mengatakan pada hari Sabtu, menurut Saudi Press Agency.
Ini adalah korban tewas yang pertama kali dilaporkan untuk bentrokan di perbatasan sejak Arab Saudi memimpin sebuah koalisi militer Arab, melancarkan serangan udara terhadap Houthi di Yaman pada 26 Maret.
Sementara itu, di sisi Saudi, jumlah korban tewas menjadi dua kali lipat pada hari Jumat ketika tiga tentara tewas dan dua terluka ketika tembakan mortir menghantam pos pengamatan mereka di provinsi Najran, kata seorang juru bicara kementerian.
Pemerintah Saudi mengatakan tiga penjaga perbatasan tewas pekan lalu dalam serangan oleh Houthi, yang menguasai bagian utara Yaman di sepanjang perbatasan.
Arab Saudi tidak "mengesampingkan" kemungkinan kehadiran tentara Iran di Yaman, juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi yang milisi Houthi di negara itu mengatakan pada hari Sabtu, hari yang sama dimana dua perwira militer Iran dilaporkan ditangkap di selatan kota Aden.
Berbicara pada konferensi pers harian di ibukota Saudi Riyadh, Brigadir Jenderal Ahmed Asiri mengatakan koalisi menemukan bukti dukungan Iran kepada Houthi dan tidak menampik kemungkinan pasukan Iran berada dalam pertempuran di Yaman.
Sebelumnya dua perwira militer Iran yang menasihati pemberontak Houthi ditangkap di kota selatan Yaman Aden dalam pertempuran pada hari Jumat malam, Al-Arabiya News Channel melaporkan.
Klaim ini didukung oleh kantor berita Reuters, yang melaporkan informasi dari milisi lokal bahwa dua perwira Iran berasal dari unit elit Pengawal Revolusi Republik Islam.
Selama konferensi pers harian pada Operasi Badai Tegas, Asiri mengatakan serangan udara di Yaman melemahkan gerakan Houthi dan milisi yang setia kepada pemimpin terguling Ali Abdullah Saleh.
Juru bicara juga mengatakan total 1.200 kali serangan udara telah dilakukan sejak operasi dimulai 16 hari lalu.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
Ini adalah korban tewas yang pertama kali dilaporkan untuk bentrokan di perbatasan sejak Arab Saudi memimpin sebuah koalisi militer Arab, melancarkan serangan udara terhadap Houthi di Yaman pada 26 Maret.
Sementara itu, di sisi Saudi, jumlah korban tewas menjadi dua kali lipat pada hari Jumat ketika tiga tentara tewas dan dua terluka ketika tembakan mortir menghantam pos pengamatan mereka di provinsi Najran, kata seorang juru bicara kementerian.
Pemerintah Saudi mengatakan tiga penjaga perbatasan tewas pekan lalu dalam serangan oleh Houthi, yang menguasai bagian utara Yaman di sepanjang perbatasan.
Arab Saudi tidak "mengesampingkan" kemungkinan kehadiran tentara Iran di Yaman, juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi yang milisi Houthi di negara itu mengatakan pada hari Sabtu, hari yang sama dimana dua perwira militer Iran dilaporkan ditangkap di selatan kota Aden.
Berbicara pada konferensi pers harian di ibukota Saudi Riyadh, Brigadir Jenderal Ahmed Asiri mengatakan koalisi menemukan bukti dukungan Iran kepada Houthi dan tidak menampik kemungkinan pasukan Iran berada dalam pertempuran di Yaman.
Sebelumnya dua perwira militer Iran yang menasihati pemberontak Houthi ditangkap di kota selatan Yaman Aden dalam pertempuran pada hari Jumat malam, Al-Arabiya News Channel melaporkan.
Klaim ini didukung oleh kantor berita Reuters, yang melaporkan informasi dari milisi lokal bahwa dua perwira Iran berasal dari unit elit Pengawal Revolusi Republik Islam.
Selama konferensi pers harian pada Operasi Badai Tegas, Asiri mengatakan serangan udara di Yaman melemahkan gerakan Houthi dan milisi yang setia kepada pemimpin terguling Ali Abdullah Saleh.
Juru bicara juga mengatakan total 1.200 kali serangan udara telah dilakukan sejak operasi dimulai 16 hari lalu.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar