wartaperang - Pria bersenjata yang diduga anggota dari Boko Haram menembak mati 21 orang di timur laut Nigeria yang mencoba untuk kembali ke rumah untuk memulihkan pasokan makanan ditinggalkan, seorang pejabat dan kerabat korban setempat, Senin.
"Orang-orang, 21 dari mereka, diberhentikan di Bultaram (desa) oleh orang-orang bersenjata, kami percaya adalah Boko Haram yang menembak mati mereka," kata Baba Nuhu, seorang pejabat pemerintah daerah di negara bagian Yobe Gujba.
Nuhu dan Haruna Maram, saudara salah satu korban, berbicara kepada AFP dari ibukota Yobe di Damaturu, dimana banyak warga Gujba telah melarikan diri untuk mencari perlindungan dari kekerasan Boko Haram.
"Adikku dan 20 orang lain ingin membawa kembali bahan makanan mereka untuk menambah persediaan makanan berlemak mereka untuk memberi makan keluarga mereka," kata Maram.
"Sayangnya, mereka dibunuh oleh (para) Boko Haram."
Gujba adalah salah satu dari beberapa wilayah di Yobe dimana Boko Haram merebutnya selama serangan tahun lalu.
Daerah-daerah ini telah terkena gelombang serangan melalui pemberontakan Islamis selama enam tahun, termasuk pembantaian di sebuah perguruan tinggi pertanian di 2013 yang menargetkan siswa yang tidur asrama mereka.
Militer Nigeria telah mengklaim serangkaian keberhasilan terhadap Boko Haram dalam sebuah operasi yang diluncurkan pada bulan Februari dengan tetangga Chad, Kamerun dan Niger.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan telah mendorong orang-orang yang telah terlantar akibat pemberontakan untuk kembali ke rumah, menyatakan banyak dari timur laut aman untuk pemukiman kembali.
Tapi tokoh masyarakat di wilayah diperangi telah memperingatkan warga sipil masih berisiko menghadapi serangan kelompok Islam, terutama bila mereka kembali ke daerah-daerah terpencil seperti Gujba dimana penyebaran militer biasanya telah tipis.
Para ahli keamanan telah memperingatkan bahwa kelompok Islam jauh dari kalah dan masih mampu meluncurkan serangan hit and run.
sumber: al-arabiya
oleh: n3m0
"Orang-orang, 21 dari mereka, diberhentikan di Bultaram (desa) oleh orang-orang bersenjata, kami percaya adalah Boko Haram yang menembak mati mereka," kata Baba Nuhu, seorang pejabat pemerintah daerah di negara bagian Yobe Gujba.
Nuhu dan Haruna Maram, saudara salah satu korban, berbicara kepada AFP dari ibukota Yobe di Damaturu, dimana banyak warga Gujba telah melarikan diri untuk mencari perlindungan dari kekerasan Boko Haram.
"Adikku dan 20 orang lain ingin membawa kembali bahan makanan mereka untuk menambah persediaan makanan berlemak mereka untuk memberi makan keluarga mereka," kata Maram.
"Sayangnya, mereka dibunuh oleh (para) Boko Haram."
Gujba adalah salah satu dari beberapa wilayah di Yobe dimana Boko Haram merebutnya selama serangan tahun lalu.
Daerah-daerah ini telah terkena gelombang serangan melalui pemberontakan Islamis selama enam tahun, termasuk pembantaian di sebuah perguruan tinggi pertanian di 2013 yang menargetkan siswa yang tidur asrama mereka.
Militer Nigeria telah mengklaim serangkaian keberhasilan terhadap Boko Haram dalam sebuah operasi yang diluncurkan pada bulan Februari dengan tetangga Chad, Kamerun dan Niger.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan telah mendorong orang-orang yang telah terlantar akibat pemberontakan untuk kembali ke rumah, menyatakan banyak dari timur laut aman untuk pemukiman kembali.
Tapi tokoh masyarakat di wilayah diperangi telah memperingatkan warga sipil masih berisiko menghadapi serangan kelompok Islam, terutama bila mereka kembali ke daerah-daerah terpencil seperti Gujba dimana penyebaran militer biasanya telah tipis.
Para ahli keamanan telah memperingatkan bahwa kelompok Islam jauh dari kalah dan masih mampu meluncurkan serangan hit and run.
sumber: al-arabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar