wartaperang - Para pejabat Perancis mengatakan mereka mencurigai seluruh keluarga - 11 orang termasuk seorang nenek - berangkat melakukan jihad di Suriah, Associated Press melaporkan.
Jaksa anti-terorisme Paris membuka penyelidikan awal pada hari Rabu setelah hilangnya sebuah keluarga dari rumah mereka di Nice, di Riviera Perancis, kata lembaga itu.
Menurut Europe 1, penyiar radio terkemuka Perancis, keluarga tersebut diyakini terdiri dari nenek, tiga anaknya, pasangan mereka, yang semuanya masuk Islam, dan anak-anak mereka, dan yang termuda di antaranya berusia 6 bulan.
Stasiun radio mengatakan keluarga ini diperkirakan telah pegi ke Suriah melalui Turki.
Prancis memperkirakan bahwa hampir 1.000 warga telah pergi untuk bergabung dengan kelompok-kelompok ekstremis di Suriah dan Irak tahun ini dan Kementerian Dalam Negeri memperkirakan bahwa 350 orang masih berada disana, dengan beberapa warga lainnya masih dalam perjalanan mereka, meninggalkan medan perang atau sudah terbunuh.
Perancis adalah negara pertama yang bergabung dengan serangan udara AS terhadap Negara Islam (ISIS) dan telah meningkatkan pemantauan terhadap orang-orang Perancis yang diduga bergabung dengan Negara Islam.
Parlemen Perancis tengah membahas RUU untuk menyediakan alat-alat baru untuk memerangi terorisme, termasuk menghilangkan paspor yang diduga dari calon pejuang militan ekstremis.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
Jaksa anti-terorisme Paris membuka penyelidikan awal pada hari Rabu setelah hilangnya sebuah keluarga dari rumah mereka di Nice, di Riviera Perancis, kata lembaga itu.
Menurut Europe 1, penyiar radio terkemuka Perancis, keluarga tersebut diyakini terdiri dari nenek, tiga anaknya, pasangan mereka, yang semuanya masuk Islam, dan anak-anak mereka, dan yang termuda di antaranya berusia 6 bulan.
Stasiun radio mengatakan keluarga ini diperkirakan telah pegi ke Suriah melalui Turki.
Prancis memperkirakan bahwa hampir 1.000 warga telah pergi untuk bergabung dengan kelompok-kelompok ekstremis di Suriah dan Irak tahun ini dan Kementerian Dalam Negeri memperkirakan bahwa 350 orang masih berada disana, dengan beberapa warga lainnya masih dalam perjalanan mereka, meninggalkan medan perang atau sudah terbunuh.
Perancis adalah negara pertama yang bergabung dengan serangan udara AS terhadap Negara Islam (ISIS) dan telah meningkatkan pemantauan terhadap orang-orang Perancis yang diduga bergabung dengan Negara Islam.
Parlemen Perancis tengah membahas RUU untuk menyediakan alat-alat baru untuk memerangi terorisme, termasuk menghilangkan paspor yang diduga dari calon pejuang militan ekstremis.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar