wartaperang - Pemerintah Norwegia Kamis mengatakan, pihaknya akan mengirim sekitar 120 tentara ke Irak untuk membantu melatih pasukan bersenjatanya dalam memerangi pasukan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Namun Perdana Menteri Erna Solberg menekankan bahwa "militer Norwegia tidak akan mengikuti tentara Irak ke medan perang".
Solberg juga mengatakan kepada wartawan bahwa "diplomatik dan kemanusiaan berarti penting namun cara militer juga penting" dalam pertempuran melawan militan ISIS.
Menteri Pertahanan Ine Eriksen Soereide mengatakan setengah dari kontingen Norwegia akan melakukan perjalanan ke Baghdad, di mana mereka akan memiliki peran penasehat dan mendukung pasukan keamanan Irak.
Sebagian lainnya akan berada di Erbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi Irak, di mana ia akan ditempatkan di sebuah pusat pelatihan, katanya.
Pengiriman ini direncanakan untuk jangka waktu satu tahun "dengan kemungkinan perpanjangan", tambahnya.
Keputusan pemerintah menerima dukungan dari beberapa pihak lain, termasuk oposisi utama Partai Buruh.
sumber: alarabiya
Namun Perdana Menteri Erna Solberg menekankan bahwa "militer Norwegia tidak akan mengikuti tentara Irak ke medan perang".
Solberg juga mengatakan kepada wartawan bahwa "diplomatik dan kemanusiaan berarti penting namun cara militer juga penting" dalam pertempuran melawan militan ISIS.
Menteri Pertahanan Ine Eriksen Soereide mengatakan setengah dari kontingen Norwegia akan melakukan perjalanan ke Baghdad, di mana mereka akan memiliki peran penasehat dan mendukung pasukan keamanan Irak.
Sebagian lainnya akan berada di Erbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi Irak, di mana ia akan ditempatkan di sebuah pusat pelatihan, katanya.
Pengiriman ini direncanakan untuk jangka waktu satu tahun "dengan kemungkinan perpanjangan", tambahnya.
Keputusan pemerintah menerima dukungan dari beberapa pihak lain, termasuk oposisi utama Partai Buruh.
sumber: alarabiya
0 komentar:
Posting Komentar