wartaperang - Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan pekerja bantuan Inggris Alan Henning pada hari Jumat dalam sebuah video yang menunjukkan eksekusinya.
Video itu hampir identik dengan yang dirilis sebelumnya menunjukkan tiga pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok militan. Video ini juga menunjukkan militan bertopeng dengan sandera yang diidentifikasi sebagai seorang warga negara Amerika lainnya yaitu Peter Kassig.
Video yang ditemukan online oleh SITE, pemantau terorisme pribadi, dibuka dengan laporan berita tentang suara parlemen Inggris pekan lalu untuk mengotorisasi serangan udara terhadap target ISIS di Irak.
Kemudian video di potong dan menuju ke Henning, sedang duduk berlutut dengan latar belakang padang pasir sambil mengenakan pakaian penjara oranye, dengan berdiri militan bertopeng di atasnya memegang pisau tempur.
Henning berkata kepada kamera, menjelaskan bahwa sebagai anggota dari publik Inggris, ia sedang membayar harga untuk pilihan yang dilakukan parlemen.
Perdana Menteri Inggris David Cameron mengkonfirmasi "pembunuhan brutal" dari Henning dan bersumpah untuk membawa pembunuhnya ke pengadilan.
"Pembunuhan brutal dari Alan Henning oleh ISIL [istilah lain yang digunakan untuk militan ISIS] menunjukkan betapa barbar dan menjijikkan teroris ini", kata Cameron dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya di Downing Street.
"Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memburu para pembunuh itu dan membawa mereka ke pengadilan".
Penasehat kontra-terorisme utama Presiden Barack Obama Lisa Monaco mengatakan Washington telah mengambil langkah-langkah untuk mengkonfirmasi keaslian rekaman itu dan bahwa duka cita para pejabat AS pergi kepada Henning.
Ini adalah video keempat yang dirilis oleh ISIS. Demikian pula untuk video sebelumnya, pemenggalan yang sebenarnya tidak ditampilkan pada kamera. Militan beraksen Inggris, berbahasa Inggris memegang pisau panjang dan tampaknya mulai memotong tiga orang, wartawan Amerika James Foley dan Steven Sotloff dan pekerja bantuan Inggris David Haines.
Henning, 47, dijuluki "Gadget," telah bergabung dengan konvoi bantuan dan ditangkap pada 26 Desember, tak lama setelah melintasi perbatasan antara Turki dan Suriah. Awal pekan ini, istri Henning Barbara Henning memohon kepada militan dalam televisi, "Mohon untuk membebaskannya, kita ingin dia kembali ke rumah".
Video:
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar