wartaperang - Sejumlah pria bersenjata menculik seorang warga sipil Lebanon di Arsal, Sabtu (Sep 13, 2014), sebulan setelah militan dari Suriah bentrok dengan tentara Lebanon di kota perbatasan bergolak, kata seorang sumber keamanan.

Penculikan itu terjadi beberapa minggu setelah warga sipil lain diculik dan kemudian dibunuh oleh militan, yang menuduhnya "berkolaborasi" dengan Hizbullah, yang telah mengerahkan ribuan tentara di Suriah bersama pasukan Presiden Bashar al-Assad.

Arsal mengalami pertempuran sengit di bulan Agustus ketika tentara Lebanon melawan militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda Al-Nusra Front dan Negara Islam (ISIS/IS).

Pertempuran itu menewaskan 20 tentara Lebanon, 16 warga sipil dan puluhan gerilyawan, yang menarik diri ke pegunungan Qalamun seberang perbatasan, menculik puluhan tentara Lebanon dan polisi.

Dua tentara yang diculik telah dipenggal, meskipun upaya dimediasi dilakukan melalui Qatar untuk memecahkan krisis sandera.

Pada hari Sabtu, satu sumber keamanan kepada AFP mengatakan, "Orang-orang bersenjata saat fajar menculik Ahmad al-Hujeiri dari kota Arsal".

Orang-orang bersenjata tak dikenal menculiknya "karena ia tidak setuju dengan pandangan politik mereka", tambah sumber itu.

Seorang pejabat di Arsal mengkonfirmasi penculikan itu, dan mengatakan Hujeiri dituduh "berkolaborasi dengan Hizbullah".

Bentrokan dan penculikan di Arsal telah menyebabkan ketegangan di Lebanon melonjak, dengan serangkaian kasus penyanderaan terjadi pekan lalu di timur Bekaa lembah.

Arsal adalah rumah bagi populasi mayoritas Sunni yang umumnya mendukung pemberontakan Suriah melawan Assad. Kota ini terletak di Bekaa, rumah bagi populasi mayoritas Syiah yang mendukung Hizbullah dan rezim Assad.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top