wartaperang - Pesawat tempur AS akan segera mulai terbang dari pangkalan di wilayah Kurdi di Irak utara sebagai bagian dari kampanye udara diperluas terhadap jihadis Kekhalifahan Islam, Pentagon mengatakan pada hari Kamis (Sep 11, 2014).

Sekretaris Laksamana John Kirby menegaskan pesawat "bersenjata dan berawak" AS akan terbang dari Arbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi Irak, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Jet tempur Amerika dan pesawat tempur lainnya melakukan pemboman terhadap militan Negara Islam di Irak sebelumnya telah terbang dari pangkalan dan dari kapal induk di wilayah luar Irak.

Lapangan terbang di Arbil akan memungkinkan akses beberapa jet tempur dengan mudah ke medan perang, seorang pejabat pertahanan kepada AFP, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Fighters memiliki jangkauan lebih pendek dari pembom atau pesawat pengintai dan menggunakan basis terdekat supaya cepat mencapai target sekaligus mengurangi kebutuhan untuk sering mengisi bahan bakar, kata pejabat itu.

Penggunaan pangkalan udara Arbil mencerminkan kampanye AS memperluas terhadap militan ISIS, meskipun helikopter serang telah terbang keluar dari pangkalan di Irak.

Pentagon tidak mengatakan apa jenis pesawat "berawak" yang terlibat atau berapa banyak pesawat akan dikirimkan ke Arbil.

"Masih ada beberapa keputusan yang belum dilakukan dan masih mencari solusi yang tepat", kata Kirby kepada wartawan.

Tapi dia menunjukkan bahwa serangan bom AS di Irak akan memperluas dukungan kepada pemerintah dan Kurdi memerangi militan Negara Islam.

"Jenis dukungan kita akan memberikan bantuan kepada pasukan Irak menjadi lebih agresif dari udara", kata Kirby, tanpa memberikan rincian.

Pernyataannya muncul sehari setelah sumpah Presiden Barack Obama untuk mengobarkan "tanpa henti" perang melawan ekstremis Negara Islam di Irak dan Suriah, di bawah rencana yang mengandalkan kekuatan udara AS, juga dengan mempersenjatai dan melatih pasukan setempat memerangi para jihadis.

Sejak 8 Agustus, pesawat AS telah melakukan lebih dari 150 serangan bom di Irak, dengan sebagian besar serangan menargetkan militan IS  yang mengancam bendungan Mosul.

Obama melakukan strategi dengan memberikan seruan untuk bantuan lebih lanjut bagi pasukan lokal di Irak dan pejuang pemberontak moderat di Suriah dan memberikan tambahan 475 tentara sebagai "penasihat" untuk pasukan Irak.

Pasukan tambahan akan membuat jumlah pasukan AS di Irak menjadi 1.600 personel, akan mulai tiba di Irak minggu depan kata Kirby.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top