wartaperang - Pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Al-Qaeda telah menyita sebagian besar dari sisi Suriah dari garis gencatan senjata dengan Israel di Dataran Tinggi Golan, sebuah kelompok pemantau mengatakan pada hari Sabtu (Sep 13, 2014).

Afiliasi Al-Qaeda di Suriah Al-Nusra Front dan sekutunya melancarkan serangan besar terhadap pasukan pemerintah di provinsi Quneitra bulan lalu, merebut titik persimpangan tunggal atas garis gencatan senjata ke sektor yang diduduki Israel dari dataran tinggi strategis.

"Rezim telah mundur sebelum pemberontak maju", direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman mengatakan kepada AFP.

"Rezim saat ini telah kehilangan kendali atas sekitar 80 persen dari kota-kota dan desa-desa di provinsi Quneitra".

Para pemberontak menangkap 45 pasukan penjaga perdamaian PBB di Golan pada 28 Agustus dan menahan mereka menjadi sandera sampai Kamis.

Mereka adalah bagian dari 1.200 tentara UN Disengagement Observer Force (UNDOF), yang mengawasi gencatan senjata 1974 antara Israel dan Suriah di Golan.

Israel merebut 1.200 kilometer persegi (460 mil persegi) dari wilayah ini selama Perang Enam Hari tahun 1967, kemudian mencaploknya dalam 1981 dalam tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Suriah tidak pernah melepaskan klaimnya untuk wilayah ini dan wilayah ini juga telah subyek pembicaraan perdamaian dengan Israel pada 1990-an dan pada tahun 2008.

Prospek dimulainya kembali pembicaraan damai telah ditenggelamkan oleh pemberontakan terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad yang meletus Maret 2011 dan dengan cepat meningkat menjadi perang saudara yang telah menewaskan lebih dari 191.000 jiwa.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top