wartaperang - Putra Mahkota Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mengadakan pembicaraan di Paris pada hari Senin (1/9/2014) dengan Presiden Francois Hollande pada kerjasama bilateral di berbagai bidang, termasuk memerangi munculnya terorisme di kawasan Timur Tengah.
Pangeran Salman, yang juga wakil perdana menteri dan menteri pertahanan, bertemu Hollande dan diundang untuk makan malam resmi di istana kepresidenan Elysee.
Keduanya akan menyentuh pada paket dolar multi-miliar peralatan militer Perancis dan senjata untuk tentara Lebanon dimana Riyadh telah setuju untuk membiayai, mengingat Beirut sedang menghadapi ancaman jihad di perbatasan dengan Suriah.
Pangeran Salman juga dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Laurent Fabius pada Rabu untuk pembicaraan mengenai situasi di Irak dan Suriah, di mana para jihadis ISIS telah menyita sejumlah bagian wilayah dan meneror orang-orang Kristen dan minoritas lainnya, menurut AFP.
Pada hari Kamis, Hollande menolak kerjasama dengan Bashar al-Assad yang ia tuduh sebagai "sekutu de-facto" Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), setelah rezim pemimpin Suriah mengatakan pihaknya bersedia untuk bekerja dengan masyarakat internasional untuk mengatasi para jihadis.
Dan dalam pernyataan yang disiarkan di TV nasional pada hari Sabtu, Raja Arab Saudi Abdullah memperingatkan Barat akan menjadi sasaran berikutnya dari para jihadis yang menyapu Suriah dan Irak, kecuali ada tindakan "cepat" dilakukan.
"Jika kita mengabaikan mereka, saya yakin mereka akan mencapai Eropa dalam satu bulan dan Amerika di bulan berikutnya", katanya dalam pernyataan yang dikutip pada hari Sabtu oleh Asharq al-Awsat didukung stasiun televisi Al Arabiya.
Kunjungan itu dilakukan hanya dua minggu setelah Pangeran Saudi Abdul Aziz Bin Fahd menjadi korban pencurian di jalan lingkar Paris ketika sekelompok bandit bersenjata membajak kendaraan utama nya dari konvoi 10 mobil dan mencuri setidaknya 250.000 Euro dan dokumen.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
Pangeran Salman, yang juga wakil perdana menteri dan menteri pertahanan, bertemu Hollande dan diundang untuk makan malam resmi di istana kepresidenan Elysee.
Keduanya akan menyentuh pada paket dolar multi-miliar peralatan militer Perancis dan senjata untuk tentara Lebanon dimana Riyadh telah setuju untuk membiayai, mengingat Beirut sedang menghadapi ancaman jihad di perbatasan dengan Suriah.
Pangeran Salman juga dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Laurent Fabius pada Rabu untuk pembicaraan mengenai situasi di Irak dan Suriah, di mana para jihadis ISIS telah menyita sejumlah bagian wilayah dan meneror orang-orang Kristen dan minoritas lainnya, menurut AFP.
Pada hari Kamis, Hollande menolak kerjasama dengan Bashar al-Assad yang ia tuduh sebagai "sekutu de-facto" Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), setelah rezim pemimpin Suriah mengatakan pihaknya bersedia untuk bekerja dengan masyarakat internasional untuk mengatasi para jihadis.
Dan dalam pernyataan yang disiarkan di TV nasional pada hari Sabtu, Raja Arab Saudi Abdullah memperingatkan Barat akan menjadi sasaran berikutnya dari para jihadis yang menyapu Suriah dan Irak, kecuali ada tindakan "cepat" dilakukan.
"Jika kita mengabaikan mereka, saya yakin mereka akan mencapai Eropa dalam satu bulan dan Amerika di bulan berikutnya", katanya dalam pernyataan yang dikutip pada hari Sabtu oleh Asharq al-Awsat didukung stasiun televisi Al Arabiya.
Kunjungan itu dilakukan hanya dua minggu setelah Pangeran Saudi Abdul Aziz Bin Fahd menjadi korban pencurian di jalan lingkar Paris ketika sekelompok bandit bersenjata membajak kendaraan utama nya dari konvoi 10 mobil dan mencuri setidaknya 250.000 Euro dan dokumen.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar