wartaperang - Dalam persiapan untuk bergabung dengan perang melawan Negara Islam (ISIS), Inggris telah membeli 20 rudal Tomahawk dari Amerika Serikat, Daily Mail melaporkan pada hari Jumat (Sep 26, 2014).
Transaksi senilai $ 32 juta terjadi setelah mayoritas anggota parlemen Inggris mendukung bergabung dengan upaya pimpinan AS terhadap kelompok militan, yaitu dalam bentuk serangan udara di Irak.
Rudal Tomahawk, dapat ditembakkan dari kapal selam dan bisa berbalik arah atas perintah komputer, telah digunakan oleh AS dan negara-negara Arab dalam membombardir Negara Islam.
Rudal dapat terbang di atas target selama lebih dari dua jam dan dapat dirubah ulang targetnya ketika sedang terbang. Daily mail menambahkan bahwa persenjataan baru yang diperoleh akan digunakan oleh tentara Inggris dalam Operasi Shader.
Sementara serangan terbatas pada target Negara Islam di Irak, Operasi Shader akan diarahkan dari sebuah bunker di pangkalan udara al-Udeid di Qatar di mana ia akan dihubungkan langsung ke Komando Sentral AS. Target akan diambil dari daftar yang disusun oleh militer AS namun Royal Air Force juga akan melakukan survei tanah untuk melacak unit Negara Islam yang mobile sebelum pemberian perintah untuk menyerang.
Pasukan Khusus Inggris yang dikenal sebagai tim Smash sudah melakukan pengintaian untuk memberikan informasi up-to-date tentang militan, kata Mail.
Operasi Shader juga akan menggunakan Tornado, pesawat tempur yang diterbangkan oleh RAF dimana akan terbang baik untuk perang di Irak maupun Afghanistan, dan akan membawa bom Paveway untuk target kecil, Storm Shadow bunker busters dan rudal Brimstone supersonik yang mampu menargetkan dan memukul benda bergerak seperti mobil atau sepeda motor.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
Transaksi senilai $ 32 juta terjadi setelah mayoritas anggota parlemen Inggris mendukung bergabung dengan upaya pimpinan AS terhadap kelompok militan, yaitu dalam bentuk serangan udara di Irak.
Rudal Tomahawk, dapat ditembakkan dari kapal selam dan bisa berbalik arah atas perintah komputer, telah digunakan oleh AS dan negara-negara Arab dalam membombardir Negara Islam.
Rudal dapat terbang di atas target selama lebih dari dua jam dan dapat dirubah ulang targetnya ketika sedang terbang. Daily mail menambahkan bahwa persenjataan baru yang diperoleh akan digunakan oleh tentara Inggris dalam Operasi Shader.
Sementara serangan terbatas pada target Negara Islam di Irak, Operasi Shader akan diarahkan dari sebuah bunker di pangkalan udara al-Udeid di Qatar di mana ia akan dihubungkan langsung ke Komando Sentral AS. Target akan diambil dari daftar yang disusun oleh militer AS namun Royal Air Force juga akan melakukan survei tanah untuk melacak unit Negara Islam yang mobile sebelum pemberian perintah untuk menyerang.
Pasukan Khusus Inggris yang dikenal sebagai tim Smash sudah melakukan pengintaian untuk memberikan informasi up-to-date tentang militan, kata Mail.
Di luar Serangan Udara
Pasukan Inggris dikabarkan akan menggunakan teknik yang disebut 'painting a target' di mana sebuah lokasi akan ditandai menggunakan sinar laser dari perangkat portabel yang memantul dari struktur dengan jarak beberapa ratus meter dan dideteksi oleh pesawat atau sensor rudal yang menyebarkan senjata.Operasi Shader juga akan menggunakan Tornado, pesawat tempur yang diterbangkan oleh RAF dimana akan terbang baik untuk perang di Irak maupun Afghanistan, dan akan membawa bom Paveway untuk target kecil, Storm Shadow bunker busters dan rudal Brimstone supersonik yang mampu menargetkan dan memukul benda bergerak seperti mobil atau sepeda motor.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar