Bekas tenda pengunsi Suriah yang dibakar tentara Lebanon - wartaperang.com |
Sementara itu banyak warga Lebanon melakukan demonstrasi pada hari Jumat dengan judul "Tidak untuk pembantaian Arsal", dalam tantangan yang jelas terhadap perasaan dari populasi sebagian warga Lebanon yang melihat peristiwa Arsal sebagai penghinaan yang disengaja dan represi sistematis.
Ketegangan meningkat di kota Lebanon utara-timur di perbatasan dengan Suriah, setelah serangan yang dilakukan oleh tentara Lebanon di mana pelanggaran manusia telah dilakukan terhadap para pengungsi Suriah, seperti membakar tenda mereka, menahan ratusan dari mereka termasuk perempuan dan anak-anak di cara merendahkan.
Baca juga: Serangan Pasukan Lebanon Ke Pengungsian Arsal
Serangan tentara datang setelah 50 hari serangan berdarah, dilakukan oleh tentara dengan partisipasi tentara bayaran Hizbullah terhadap kota Sunni yang merupakan rumah bagi ribuan pengungsi Suriah.
Dan sebagai ungkapan penolakan atas pelanggaran terbaru dari tentara Lebanon, kota "Arsal" telah melakukan demonstrasi marah di mana para pengunjuk rasa mengatakan slogan-slogan seperti, "Abu Malik Foote Foote, Tanousel a Beirut," dalam panggilan eksplisit untuk "Abu Malik al-Shami Prince of Qalamoun". Juga seruan kepada Negara Islam untuk campur tangan dan menyelamatkan Suriah dari penderitaan mereka. Yel-yel "Daulatul Islam! Baqiyyah!", terdengar dimana seruan itu biasa dilakukan untuk mendukung tegaknya Negara Islam.
Sementara itu, beberapa media Lebanon telah memicu perselisihan sektarian lebih jauh, penyiaran laporan terbaru di mana "Abu Malik" mengancam untuk memasuki Lebanon dan menghadapi Hizbullah dengan ribuan pejuang, tapi terungkap kemudian adalah bahwa media ini mengandalkan rekaman tua untuk "Prince of Qalamoun" dan bahwa beberapa jaringan yang berafiliasi dengan gerakan jihad, telah menggunakan rekaman tua ini sebagai pengingat hari ini.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar