wartaperang - Presiden Iran Hassan Rowhani, Sabtu (30/8/2014) mengatakan sanksi baru AS pada beberapa bank dan bisnis Iran dan pihak asing yang terkait Iran "tidak konstruktif" dan bertentangan dengan semangat perundingan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia.
Namun dia menambahkan dalam sebuah konferensi pers di Teheran bahwa ia tidak pesimis tentang kelanjutan diskusi dan bahwa Iran dan kepemimpinan mereka bersatu di belakang upaya untuk menyelesaikan sengketa tentang program nuklir Iran yang telah berumur satu dekade.
Amerika Serikat pada hari Jumat menghukum sejumlah perusahaan Iran dan asing, bank dan maskapai penerbangan karena melanggar sanksi terhadap Teheran terkait dengan program nuklirnya.
Washington mengatakan pihaknya mengirimkan sinyal bahwa tidak boleh ada penghindaran sanksi sementara pembicaraan internasional dilanjutkan jika Iran setuju untuk menghentikan kegiatan nuklirnya.
Dalam reaksinya, Rowhani mengatakan, "Mereka bertentangan dengan semangat pembicaraan. Mereka tidak konstruktif menurut pendapat saya".
Dalam sambutannya yang dikutip oleh kantor berita negara IRNA, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Marzieh Afkham mengatakan tindakan tersebut "keseriusan, kejujuran dan itikad baik dari negosiasi dengan AS dipertanyakan".
Namun, Rowhani juga menyerang dengan nada yang lebih positif di konferensi pers, menunjukkan ada harapan mencapai kesepakatan dengan batas waktu 24 November.
"Hal ini sulit tapi aku tidak pesimis tentang kelanjutan pembicaraan", katanya.
"Tim negosiasi nuklir kami tidak perlu merasa sendirian. Bangsa Iran, pemimpin dan pemerintah saya berada di belakang mereka".
Iran dan Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, China dan Rusia gagal memenuhi batas waktu 20 Juli untuk menegosiasikan perjanjian komprehensif di mana Iran akan mengekang aktivitas nuklirnya dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi yang melumpuhkan ekonomi.
Batas waktu yang baru diperpanjang sampai November 24 dimana semua pihak akan bertemu di sela-sela sidang umum PBB di New York, kata Rowhani.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
Namun dia menambahkan dalam sebuah konferensi pers di Teheran bahwa ia tidak pesimis tentang kelanjutan diskusi dan bahwa Iran dan kepemimpinan mereka bersatu di belakang upaya untuk menyelesaikan sengketa tentang program nuklir Iran yang telah berumur satu dekade.
Amerika Serikat pada hari Jumat menghukum sejumlah perusahaan Iran dan asing, bank dan maskapai penerbangan karena melanggar sanksi terhadap Teheran terkait dengan program nuklirnya.
Washington mengatakan pihaknya mengirimkan sinyal bahwa tidak boleh ada penghindaran sanksi sementara pembicaraan internasional dilanjutkan jika Iran setuju untuk menghentikan kegiatan nuklirnya.
Dalam reaksinya, Rowhani mengatakan, "Mereka bertentangan dengan semangat pembicaraan. Mereka tidak konstruktif menurut pendapat saya".
Dalam sambutannya yang dikutip oleh kantor berita negara IRNA, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Marzieh Afkham mengatakan tindakan tersebut "keseriusan, kejujuran dan itikad baik dari negosiasi dengan AS dipertanyakan".
Namun, Rowhani juga menyerang dengan nada yang lebih positif di konferensi pers, menunjukkan ada harapan mencapai kesepakatan dengan batas waktu 24 November.
"Hal ini sulit tapi aku tidak pesimis tentang kelanjutan pembicaraan", katanya.
"Tim negosiasi nuklir kami tidak perlu merasa sendirian. Bangsa Iran, pemimpin dan pemerintah saya berada di belakang mereka".
Iran dan Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris, China dan Rusia gagal memenuhi batas waktu 20 Juli untuk menegosiasikan perjanjian komprehensif di mana Iran akan mengekang aktivitas nuklirnya dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi yang melumpuhkan ekonomi.
Batas waktu yang baru diperpanjang sampai November 24 dimana semua pihak akan bertemu di sela-sela sidang umum PBB di New York, kata Rowhani.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar