wartaperang - Penjaga pantai Tunisia pada hari Sabtu (9/8/2014) mencegat 90 migran Afrika yang kapalnya secara darurat mogok ditengah perjalann berangkat dari Libya menuju pulau Italia Lampedusa, kata Bulan Sabit Merah.
"Pada pukul 05:00 GMT penjaga pantai Tunisia menyelamatkan 90 imigran gelap Afrika dari kapal darurat setelah kapal itu rusak di lepas pantai Zarzis di Tunisia selatan", pejabat Bulan Sabit Merah Mongi Slim mengatakan kepada AFP.
Para imigran gelap, termasuk empat wanita dan seorang anak, dua hari lalu meninggalkan pelabuhan Libya Zwara sekitar 60 kilometer (40 mil) dari perbatasan dengan Tunisia, menuju Italia.
Slim mengatakan mereka yang diselamatkan diantaranya adalah 31 warga Sudan, 19 warga Somalia, 18 warga Eritrea, 10 warga Nigeria, 6 warga Maroko dan 6 warga Chad.
Dia mengatakan semua orang dari 90 imigran sekarang sedang dirawat di Zarzis di mana mereka akan ditempatkan sementara oleh badan pengungsi UNHCR sambil menunggu keputusan tentang nasib mereka.
Pada awal Juni, lebih dari 200 migran Afrika berusaha untuk melakukan penyeberangan ilegal ke Eropa dengan menaiki perahu nelayan besar yang juga dicegat di lepas pantai Zarzis.
Perahu reyot sering membawa calon imigran berangkat dari Tunisia dan Libya ke Lampedusa, sebuah pulau di lepas pantai Italia.
Ratusan orang kehilangan nyawa mereka dari Lampedusa Oktober 2013 lalu, dan pada akhir Februari, angkatan laut Tunisia harus menyelamatkan sekitar 100 migran yang kapalnya mulai bocor dan berasal dari Tunisia.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
"Pada pukul 05:00 GMT penjaga pantai Tunisia menyelamatkan 90 imigran gelap Afrika dari kapal darurat setelah kapal itu rusak di lepas pantai Zarzis di Tunisia selatan", pejabat Bulan Sabit Merah Mongi Slim mengatakan kepada AFP.
Para imigran gelap, termasuk empat wanita dan seorang anak, dua hari lalu meninggalkan pelabuhan Libya Zwara sekitar 60 kilometer (40 mil) dari perbatasan dengan Tunisia, menuju Italia.
Slim mengatakan mereka yang diselamatkan diantaranya adalah 31 warga Sudan, 19 warga Somalia, 18 warga Eritrea, 10 warga Nigeria, 6 warga Maroko dan 6 warga Chad.
Dia mengatakan semua orang dari 90 imigran sekarang sedang dirawat di Zarzis di mana mereka akan ditempatkan sementara oleh badan pengungsi UNHCR sambil menunggu keputusan tentang nasib mereka.
Pada awal Juni, lebih dari 200 migran Afrika berusaha untuk melakukan penyeberangan ilegal ke Eropa dengan menaiki perahu nelayan besar yang juga dicegat di lepas pantai Zarzis.
Perahu reyot sering membawa calon imigran berangkat dari Tunisia dan Libya ke Lampedusa, sebuah pulau di lepas pantai Italia.
Ratusan orang kehilangan nyawa mereka dari Lampedusa Oktober 2013 lalu, dan pada akhir Februari, angkatan laut Tunisia harus menyelamatkan sekitar 100 migran yang kapalnya mulai bocor dan berasal dari Tunisia.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar