wartaperang - Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki memerintahkan dukungan udara untuk pasukan Peshmerga Kurdi Senin (4/8/2014) yang merencanakan serangan balik terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS atau IS) di Irak utara setelah kalah dalam pertempuran pada hari Minggu, Associated Press melaporkan.
Seorang pejabat Kurdi dikutip oleh AP mengatakan Kurdi telah kewalahan di wilayah itu tapi kini telah memanggil sejumlah besar pejuang untuk melakukan serangan balik terhadap kelompok ekstrimis Sunni Islamic State atau IS.
Hampir 40.000 Yazidi telah meninggalkan rumah mereka di kota-kota Sinjar dan Zumar utara Irak untuk mencari perlindungan di wilayah Kurdi yang berdekatan semi-autonomus, Jawhar Ali Begg, juru bicara mengatakan.
Dia mengatakan para militan memberi Yazidi ultimatum untuk berpindah agama menjadi Islam pada hari Minggu, membayar pajak atau meninggalkan rumah mereka atau mereka akan dibunuh.
Begg juga mengatakan kepada The Associated Press bahwa "ribuan orang Yezidi tewas" dalam serangan oleh kelompok Negara Islam.
Negara Islam telah merebut area yang luas yang mengangkangi perbatasan Irak-Suriah dan menyatakan kekhalifahan Islam.
Sebelumnya pada Minggu, pejuang ISIS mengambil alih bendungan terbesar Irak yang dikuasai oleh para pejuang Kurdi, demikian menurut beberapa saksi mata yabg dilansir ulang oleh kantor berita Reuters.
Pengendalian bendungan bisa memberikan ISIS, yang telah mengancam untuk menyerbu Baghdad, kemampuan untuk membanjiri kota-kota besar dibawah alirannya.
Pejuang ISIS, yang sudah menguasai sebagian besar wilayah tetangga Suriah, melancarkan serangan kilat pada 9 Juni yang menyebabkan Mosul, kota terbesar kedua di Irak, jatuh ke tangan mereka berikut dengan beberapa kota lainnya di negara itu.
Sebelumnya pada Juli, orang-orang Kristen melarikan diri dari Mosul secara massal setelah kelompok radikal Islam ini mengeluarkan ultimatum mirip dengan yang dikeluarkan untuk masyarakat Yezidi di Irak utara.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
Seorang pejabat Kurdi dikutip oleh AP mengatakan Kurdi telah kewalahan di wilayah itu tapi kini telah memanggil sejumlah besar pejuang untuk melakukan serangan balik terhadap kelompok ekstrimis Sunni Islamic State atau IS.
Ribuan Orang Mengungsi
Puluhan ribu warga Irak Yazidi minoritas telah meninggalkan rumah mereka setelah militan dari ekstrimis Negara Islam Irak dan Suriah merebut kota-kota mereka, juru bicara komunitas tersebut mengatakan.Hampir 40.000 Yazidi telah meninggalkan rumah mereka di kota-kota Sinjar dan Zumar utara Irak untuk mencari perlindungan di wilayah Kurdi yang berdekatan semi-autonomus, Jawhar Ali Begg, juru bicara mengatakan.
Dia mengatakan para militan memberi Yazidi ultimatum untuk berpindah agama menjadi Islam pada hari Minggu, membayar pajak atau meninggalkan rumah mereka atau mereka akan dibunuh.
Begg juga mengatakan kepada The Associated Press bahwa "ribuan orang Yezidi tewas" dalam serangan oleh kelompok Negara Islam.
Negara Islam telah merebut area yang luas yang mengangkangi perbatasan Irak-Suriah dan menyatakan kekhalifahan Islam.
Sebelumnya pada Minggu, pejuang ISIS mengambil alih bendungan terbesar Irak yang dikuasai oleh para pejuang Kurdi, demikian menurut beberapa saksi mata yabg dilansir ulang oleh kantor berita Reuters.
Pengendalian bendungan bisa memberikan ISIS, yang telah mengancam untuk menyerbu Baghdad, kemampuan untuk membanjiri kota-kota besar dibawah alirannya.
Pejuang ISIS, yang sudah menguasai sebagian besar wilayah tetangga Suriah, melancarkan serangan kilat pada 9 Juni yang menyebabkan Mosul, kota terbesar kedua di Irak, jatuh ke tangan mereka berikut dengan beberapa kota lainnya di negara itu.
Sebelumnya pada Juli, orang-orang Kristen melarikan diri dari Mosul secara massal setelah kelompok radikal Islam ini mengeluarkan ultimatum mirip dengan yang dikeluarkan untuk masyarakat Yezidi di Irak utara.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar