wartaperang - Hari Selasa (5/8/2014) kemarin mungkin menjadi serangan yang paling mengejutkan bagi militer AS saat ini dimana seorang jenderalnya terbunuh, menjadi korban dari militer AS dengan pangkat tertinggi sejak serangan 11 September 2001, demikian menurut Pentagon.
Menurut identifikasi dari Departemen Pertahanan AS juga dari informasi di media sosial, diketahui bila penyerang adalah militan yang menyamar memakai baju tentara Afganistan yang secara tiba-tiba melakukan serangan dan menewaskan sang jenderal. Penyerang sendiri akhirnya tewas setelah pasukan koalisi melakukan serangan balik.
Korban tewas itu bernama Mayor Jenderal Harold J. Greene. Ia adalah deputi bagi urusan penerimaan markas Angkatan Darat AS di Washington. Ini adalalah pertama kalinya sang jenderal dikirim ke Afganistan dalam misi untuk mempersiapkan tentara lokal Afganistan memertahankan diri secara mandiri mengingat AS akan meninggalkan negara itu pada akhir 2014.
"Doa dan duka kami bersama dengan keluarga Mayor Jenderal Harold J. Greene dan para keluarga tentara kami yang cedera dalam peristiwa-peristiwa tragis itu," kata Kepala Staf AD Jenderal Ray Odierno.
"Kami tetap berkomitmen pada misi kami di Afghanistan dan akan terus bekerja sama dengan mitra-mitra Afghanistan untuk menjamin keselamatan dan keamanan semua tentara koalisi dan warga sipil," kata dia.
Greene mempunyai gelar doktor di bidang sains material dari University of Southern California dan tiga gelar master, dia berasal dari New York, setidaknya itu informasi yang didapat berdasarkan data biografi resminya.
Sejak serangan 11 September 2001 yang menghantam AS, Jenderal itu merupakan perwira tinggi AS yang terbunuh pertama kali sejak tewasnya Letnan Jenderal Timothy Joseph Maude yang terbunuh dalam satu serangan pesawat yang ditabrakan ke gedung Pentagon.
Dalam perang Vietnam maupun perang yang telah lama berkecamuk di Irak, tidak ada jenderal AS yang gugur, tak pelak lagi ini menjadi kabar yang paling mengejutkan saat ini bagi AS.
15 orang tentara lainnya luka-luka bersama dengan tewasnya sang jenderal, demikian menurut seorang pejabat AS yang tak bersedia disebutkan namanya kepada AFP.
Dari negara mana saja korban luka tersebut belum diketahui dengan jelas, namun dikabarkan seorang jenderal Jerman ikut terluka bersama dengan beberapa tentara lokal lainnya. Namun dari berita lain yang beredar dikabarkan beberapa diantaranya mereka yang terluka juga terdapat serdadu AS.
Juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan bahwa penyerang itu tewas walaupun dia tidak memiliki rincian meengenai insiden itu terjadi.
"Kami yakin penyerang itu adalah seorang tentara Afghanistan," kata Kirby kepada wartawan.
sumber: medsos
oleh: n3m0
Menurut identifikasi dari Departemen Pertahanan AS juga dari informasi di media sosial, diketahui bila penyerang adalah militan yang menyamar memakai baju tentara Afganistan yang secara tiba-tiba melakukan serangan dan menewaskan sang jenderal. Penyerang sendiri akhirnya tewas setelah pasukan koalisi melakukan serangan balik.
Korban tewas itu bernama Mayor Jenderal Harold J. Greene. Ia adalah deputi bagi urusan penerimaan markas Angkatan Darat AS di Washington. Ini adalalah pertama kalinya sang jenderal dikirim ke Afganistan dalam misi untuk mempersiapkan tentara lokal Afganistan memertahankan diri secara mandiri mengingat AS akan meninggalkan negara itu pada akhir 2014.
"Doa dan duka kami bersama dengan keluarga Mayor Jenderal Harold J. Greene dan para keluarga tentara kami yang cedera dalam peristiwa-peristiwa tragis itu," kata Kepala Staf AD Jenderal Ray Odierno.
"Kami tetap berkomitmen pada misi kami di Afghanistan dan akan terus bekerja sama dengan mitra-mitra Afghanistan untuk menjamin keselamatan dan keamanan semua tentara koalisi dan warga sipil," kata dia.
Greene mempunyai gelar doktor di bidang sains material dari University of Southern California dan tiga gelar master, dia berasal dari New York, setidaknya itu informasi yang didapat berdasarkan data biografi resminya.
Sejak serangan 11 September 2001 yang menghantam AS, Jenderal itu merupakan perwira tinggi AS yang terbunuh pertama kali sejak tewasnya Letnan Jenderal Timothy Joseph Maude yang terbunuh dalam satu serangan pesawat yang ditabrakan ke gedung Pentagon.
Dalam perang Vietnam maupun perang yang telah lama berkecamuk di Irak, tidak ada jenderal AS yang gugur, tak pelak lagi ini menjadi kabar yang paling mengejutkan saat ini bagi AS.
15 orang tentara lainnya luka-luka bersama dengan tewasnya sang jenderal, demikian menurut seorang pejabat AS yang tak bersedia disebutkan namanya kepada AFP.
Dari negara mana saja korban luka tersebut belum diketahui dengan jelas, namun dikabarkan seorang jenderal Jerman ikut terluka bersama dengan beberapa tentara lokal lainnya. Namun dari berita lain yang beredar dikabarkan beberapa diantaranya mereka yang terluka juga terdapat serdadu AS.
Juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan bahwa penyerang itu tewas walaupun dia tidak memiliki rincian meengenai insiden itu terjadi.
"Kami yakin penyerang itu adalah seorang tentara Afghanistan," kata Kirby kepada wartawan.
sumber: medsos
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar