Castro, yang akan berumur 88 tahun minggu depan, membubuhkan tanda tangan bersama para intelektual dan politisi untuk dokumen "Dalam Pertahanan Palestina," kata surat kabar resmi Granma Sabtu(9/8/2014).
Presiden Bolivia Evo Morales, artis Argentina dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Adolfo Perez Esquivel, penari Kuba Alicia Alonso dan penulis Amerika Alice Walker termasuk diantara para penandatangan.
Manifesto ini dipromosikan oleh Jaringan di Pertahanan Kemanusiaan, yang meliputi beberapa kelompok di Amerika Latin.
Kelompok ini meminta pemerintah di seluruh dunia untuk menuntut Israel menghormati resolusi nomer 242 Dewan Keamanan PBB, yang diadopsi pada masa setelah Perang Enam Hari tahun 1967.
Resolusi ini berisi seruan bagi Israel untuk menarik diri dari wilayah yang diperoleh selama konflik.
Dalam beberapa pekan terakhir, Amerika Latin telah berada di garis depan dalam memberikan kecaman terhadap serangan Israel di wilayah kantong Palestina yang ramai, menawarkan dukungan hampir bulat untuk Palestina.
Castro sendiri telah menuduh Israel terlibat dalam "bentuk baru fasisme" melalui operasi militer yang mematikan.
Konflik telah menewaskan sedikitnya 1.913 warga Palestina dengan sebagian besar adalah sipil dan 67 orang di pihak Israel dimana hampir semua korban adalah tentara, sejak 8 Juli.
Kritik keras juga datang dari Presiden Brasil Dilma Rousseff dan Venezuela Nicolas Maduro.
Brazil, Chili, Ekuador, Peru dan El Salvador juga menarik duta besar mereka ke Israel untuk konsultasi, sementara Bolivia, di mana ribuan orang melakukan memprotes Jumat untuk mengecam konflik ini, menempatkan Israel pada daftar "negara teroris".
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, bagaimanapun, telah lebih tenang dalam menanggapi, meninggalkan utusannya di Tel Aviv.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar