wartaperang - Setelah seorang pembom bunuh diri menargetkan markas intelijen di Baghdad pada hari Sabtu(23/8/2014), di kemudian hari dua bom meledak di dekat konstruksi bangunan yang digunakan sebagai posisi observasi oleh pasukan keamanan di kota Irak utara Kirkuk.
Di ibukota, pelaku bom bunuh diri menabrakkan kendaraannya ke dalam markas intelijen, menewaskan sedikitnya 11 orang, kata polisi dan sumber medis mengatakan.
Sementara itu, tiga bom mobil meledak hampir bersamaan di kota Irak utara Kirkuk pada hari Sabtu, menewaskan 20 orang dan melukai 60, polisi dan dokter mengatakan.
Dua bom meledak di dekat konstruksi bangunan yang digunakan sebagai posisi observasi oleh pasukan keamanan, sementara yang ketiga menghantam pintu masuk ke pasar.
Serangan itu terjadi sehari setelah milisi Syiah menembak mati dengan senjata mesin 68 jamaah Sunni di sebuah masjid desa di Provinsi Diyala, meningkatkan prospek serangan balas dendam ketika politisi mencoba untuk membentuk pemerintahan yang mampu melawan Negara Islam Irak dan Suriah.
Setelah serangan terhadap masjid, dua blok utama sunni menarik dari pembicaraan mengenai pembentukan kabinet baru Irak di parlemen, menyiapkan tantangan bagi Perdana menteri terpilih Haider al-Abadi.
Kemajuan oleh militan Khilafah Islam melalui Irak utara telah membuat khawatir pemerintah Baghdad dan sekutu Barat-nya dan serangan udara dilakukan di Irak untuk pertama kalinya sejak penarikan pasukan Amerika pada tahun 2011.
Meskipun kampanye udara telah menyebabkan beberapa hambatan untuk Negara Islam, mereka tidak mengatasi masalah yang lebih luas dari perang sektarian dimana kelompok Sunni telah memicu dengan serangan terhadap Syiah.
Pengeboman, penculikan dan gaya eksekusi penembakan terjadi hampir setiap hari, menggemakan hari-hari gelap pada tahun 2006-2007 ketika puncak perang saudara sektarian terjadi.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
Di ibukota, pelaku bom bunuh diri menabrakkan kendaraannya ke dalam markas intelijen, menewaskan sedikitnya 11 orang, kata polisi dan sumber medis mengatakan.
Sementara itu, tiga bom mobil meledak hampir bersamaan di kota Irak utara Kirkuk pada hari Sabtu, menewaskan 20 orang dan melukai 60, polisi dan dokter mengatakan.
Dua bom meledak di dekat konstruksi bangunan yang digunakan sebagai posisi observasi oleh pasukan keamanan, sementara yang ketiga menghantam pintu masuk ke pasar.
Ledakan di Arbil
Sementara itu, sebuah bom meledak di ibukota wilayah Kurdistan Irak, Arbil, pada hari Sabtu, jaringan lokal Rudaw televisi melaporkan.Serangan itu terjadi sehari setelah milisi Syiah menembak mati dengan senjata mesin 68 jamaah Sunni di sebuah masjid desa di Provinsi Diyala, meningkatkan prospek serangan balas dendam ketika politisi mencoba untuk membentuk pemerintahan yang mampu melawan Negara Islam Irak dan Suriah.
Setelah serangan terhadap masjid, dua blok utama sunni menarik dari pembicaraan mengenai pembentukan kabinet baru Irak di parlemen, menyiapkan tantangan bagi Perdana menteri terpilih Haider al-Abadi.
Kemajuan oleh militan Khilafah Islam melalui Irak utara telah membuat khawatir pemerintah Baghdad dan sekutu Barat-nya dan serangan udara dilakukan di Irak untuk pertama kalinya sejak penarikan pasukan Amerika pada tahun 2011.
Meskipun kampanye udara telah menyebabkan beberapa hambatan untuk Negara Islam, mereka tidak mengatasi masalah yang lebih luas dari perang sektarian dimana kelompok Sunni telah memicu dengan serangan terhadap Syiah.
Pengeboman, penculikan dan gaya eksekusi penembakan terjadi hampir setiap hari, menggemakan hari-hari gelap pada tahun 2006-2007 ketika puncak perang saudara sektarian terjadi.
sumber: alarabiya
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar