Gul Agha Hashimi, seorang pejabat senior polisi, mengatakan: "Serangan sudah berakhir, dan daerah dibersihkan dari gerilyawan pemberontak yang bersembunyi di sebuah bangunan di bawah konstruksi, semua tewas", demikian katanya.
Namun dari situs berita Negara Islam Afganistan sendiri dimana kelompok Taliban menamakan negaranya, berita tentang pertempuran di Bandara sudah tergantikan dengan update berita terkini di hari ini dimana puluhan operasi militer telah dilakukan. Terlihat laporan-laporan dari operasi yang sudah berjalan dimana beberapa tentara Afganistan membelot menjadi bagian dari Negara Islam Afganistan, tewasnya puluhan tentara Afganistan berikut beberapa personel AS-NATO, diserangnnya beberapa pos militer dan hancurnya beberapa kendaraan perang NATO maupun pemerintah Afganistan.
Outlet media barat sendiri sepertinya tidak banyak menayangkan berita-berita secara real time dari Afganistan mengingat banyaknya operasi yang dilakukan oleh Imarah Afganistan dan tidak ada konfirmasi dari pemerintah resmi Afganistan.
Disisi lain, NATO selalu menggembar-gemborkan keberhasilan mereka dalam operasi di Afganistan dan berniat untuk segera meninggalkan Afganistan di masa depan. Dengan latar belakang itu tentunya berita-berita aktual dilapangan ini akan menjadi propaganda negatif atas keberhasilan yang diklaim oleh NATO dalam membersihkan aksi "teroris" di Afganistan.
NATO sendiri bersikeras bila mereka harus meninggalkan Afganistan dengan alasan keamanan dalam negeri Afganistan harus menjadi tanggung jawab pemerintah Afganistan sendiri.
Afganistan baru saja selesai mengadakan pemilu yang diikuti kurang dari separuh warganya yang berhak mengikuti pemilu dengan sedikit gesekan antara dua pesaing tertinggi. Pemilu ini blowup oleh media barat sebagai keberhasilan warga Afganistan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri dan menjadi alasan pembenar bila misi barat di negara ini telah berhasil.
sumber: beberapa sumber, alarabiya, shahamat
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar