Saudi Press Agency (SPA) kata Pangeran Salman menerima komandan militer di kantornya dan bahwa mereka "datang untuk menyambut dan mengucapkan selamat atas kesempatan bulan suci Ramadhan."
"Kami meminta Allah SWT untuk membantu kita semua untuk melakukan tugas kita, dan Anda berada di garis depan angkatan bersenjata kita yang melindungi dan membela perbatasannya", kata Pangeran Salman kepada komandan militer, yang termasuk Kepala Staf Umum, Wakil Ketua Staf Umum, Komandan angkatan bersenjata cabang utama, perwira senior angkatan bersenjata dan Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan, menurut SPA.
Kepala Staf Umum dikutip oleh SPA mengatakan, "Setiap orang siap untuk membela tanah air dan melaksanakan arahan kerajaan, mereka selalu siap untuk melaksanakan perintah".
Pertemuan itu terjadi dua hari setelah kelompok militan al-Qaeda menyerang sebuah pos keamanan Saudi dekat perbatasan dengan Yaman. Serangan itu menyebabkan 10 orang tewas, termasuk empat petugas keamanan Saudi, satu tentara Yaman dan lima militan.
Bulan lalu Saudi Raja Abdullah bin Abdulaziz memerintahkan "semua tindakan" harus diambil untuk menjaga kerajaan dari tindakan teroris yang mungkin menjadi imbas dari kekerasan yang mencengkeram negara tetangga Irak.
Arab Saudi adalah salah satu dari beberapa negara yang berbatasan dengan Irak, di mana pemerintah Nuri al-Maliki menghadapi perlawanan yang meningkat yang menurut para pengamat akibat kebijakan Maliki selama ini.
Riyadh telah mengecam kebijakan "eksklusif dan sektarianisme" dari Baghdad dan menyerukan pembentukan pemerintahan nasional yang inklusif.
Maliki menolak seruan baik dari dalam dan luar Irak baginya untuk mundur dan bersumpah untuk menghancurkan pemberontakan yang dipelopori oleh Negara Islam.
sumber: alarabiya/n3m0
0 komentar:
Posting Komentar