Dibawah ini video saat-saat pesawat ini jatuh:
Malaysia Airlines telah mengkonfirmasi bahwa mereka kehilangan kontak dengan pesawat.
Pesawat ini dikatakan telah jatuh sekitar 50 kilometer dari perbatasan Rusia, di daerah di mana terjadi pertikaian antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia. Zona di mana pesawat itu jatuh dikatakan dikontrol oleh pemberontak.
Mereka mengatakan pesawat itu ditembak jatuh di ketinggian 10.000 meter dari atas tanah. Informasi ini belum bisa dikonfirmasi.
Seorang pejabat bernama Anton Gerashchenko, mengatakan semua 280 penumpang, 15 awak dan 3 balita tewas.
Sebuah sumber industri penerbangan Rusia juga mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat tidak masuk ke wilayah udara Rusia, tapi jatuh di timur Ukraina.
Reuters mengatakan, salah satu korespondennya yang telah berada di tempat kejadian melihat puing-puing pesawat dan badan-badan manusia yang terbakar berserakan di tanah dekat desa Grabovo. Saksi mengatakan bahwa puing-puing pesawat tersebar di daerah menyebar dengan diameter sekitar 15 kilometer.
Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk memerintahkan penyelidikan atas "bencana pesawat" di Ukraina timur, demikian kata juru bicaranya Olga Lappo.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan bahwa hal itu adalah "tindakan teroris", dia juga mengatakan bahwa ia akan memulai sebuah komisi internasional untuk menyelidiki kecelakaan itu. Dia menambahkan bahwa angkatan bersenjata Ukraina tidak melakukan tindakan apapun untuk menghancurkan target di udara. Dia mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.
Meskipun Kiev menyatakan penolakannya, pemimpin separatis Aleksander Borodai menyalahkan jatuhnya sebuah pesawat penumpang Malaysia di Ukraina timur pada pasukan pemerintah negara itu.
"Rupanya, itu adalah pesawat memang penumpang , benar-benar ditembak jatuh oleh Angkatan Udara Ukraina," kata Borodai pada media milik pemerintah Rusia Rossiya 24 T.
Berbeda dengan laporan dari media Rusia, menurut Interfax, separatis dari "Republik Rakyat Donetsk" mengklaim di media sosial telah menembak jatuh sebuah pesawat transportasi militer Ukraina AN-26, pada sekitar waktu yang sama dan dekat dengan area yang sama dimana pesawat Malaysia jatuh.
Kremlin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Presiden Putin, dalam sebuah percakapan telepon dengan mitranya dari AS Barack Obama, telah menyebutkan laporan pertama dari kecelakaan yang melibatkan pesawat Malaysia.
Maskapai lain termasuk Air France, Lufthansa dan Virgin mengatakan pesawat mereka diarahkan untuk menghindari terbang di atas timur Ukraina dengan segera. Maskapai penerbangan Rusia Aeroflot mengatakan tidak akan lagi terbang di atas wilayah Ukraina.
Dari Belanda, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan dia kembali ke Belanda dari Brussels untuk menangani pasca kecelakaan di Ukraina.
Publik Malaysia juga terkejut dengan berita ini, keluarga-keluarga mulai mendapangi kantor Malaysia Airlines menanyakan nasib keluarganya. Beberapa ada yang marah karena otoritas tidak memberikan list daftar nama penumpang. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan dia terkejut dengan laporan dari kecelakaan Malaysia Airlines dan meluncurkan penyelidikan segera.
Pejabat kementerian dalam negeri lain Ukraina mengatakan bahwa "lebih dari 300" orang telah tewas, termasuk 23 warga Amerika. Hal ini belum dikonfirmasi oleh otoritas AS.
Kantor berita Rusia Ria juga melaporkan bahwa layanan darurat Rusia telah meminta izin Kiev untuk membantu pekerjaan penyelamatan di lokasi kecelakaan.
Wartaperang sendiri telah mendapatkan copy percakapan antara pemberontak dengan intelejen Rusia yang menyatakan mereka menembak jatuh pesawat penumpang ini. Laporan selengkapnya akan hadir beberapa saat lagi.
sumber: beberapa sumber, EU, reuters, telegrapth, etc
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar