wartaperang - Ribuan jihadis yang tergabung beberapa kelompok perlawanan di tempat berbeda-beda pada hari Senin (7/7/2014) menyatakan janji setianya dan bergabung dengan Negara Islam.
Tadi malam dikabarkan 15 kelompok perlawanan sepanjang sungai Eufrat telah bergabung dengan Negara Islam. Dari Bukamal di wilayah timur Suriah juga beberapa kelompok yang tadinya bagian dari Free Syrian Army menyatakan bergabung dengan IS. Kelompok-kelompok tersebut adalah Ahl Al Athar, Ibin al-Qa'im dan Aisha. Sedangkan sisa-sisa pasukan yang tidak bergabung berikut pimpinannya menghindari daerah-daerah yang dikuasai IS ke sekitar wilayah Dier Ezzor.
Dari Deir Ezzoor sendiri dikabarkan 11 brigade telah bergabung kepada IS. Twitter-twitter dari kelompok-kelompok yang berlawanan dengan IS pun beberapa hari ini sepi dan tidak terlihat aktifitas.
Namun yang lebih menggemparkan lagi adalah bergabungnya Liwa Dawud kembali ke IS. Liwa Dawud diperkirakan memiliki 1000 jihadis yang bergabung dengannya, berikut lebih dari 10 tanks dan 150 kendaraan bergabung dengan IS di Idlib.
Brigade Dawud adalah anggota dari Suqur al-Sham (IF) sebelum bergabung dengan IS tahun lalu. Dan ketika terjadi pertarungan antara kelompok perlawanan dengan IS pada Januari 2014, Brigade Dawud berada di benteng Sarmin di Idlib, mereka pada waktu itu menyatakan keluar dari IS. Mereka kemudian bersama dengan kelompok pemberontakan lainnya bergabung untuk membentuk "Jaysh Al-sham". Namun sekarang mereka telah mengumumkan bergabung kembali dengan IS.
Dikabarkan tadi malam Brigade Dawud sedang melakukan perjalanan ke Raqqah.
Negara Islam saat ini menghadapi musuh dibanyak front baik dari negara-negara Sunni maupun Syiah, juga dari negara-negara barat, namun yang terjadi dilapangan kelompok ini semakin memperkuat pengaruhnya atas wilayah Irak dan Suriah.
Kehadiran Negara Islam di kawasan selain mengkhawatirkan negara-negara dunia, juga membuat khawatir kelompok FSA, Rezim assad maupun Hizbullah yang baru-baru saja dengan terbuka menyatakan menambah pasukannya di Suriah untuk membantu Assad.
sumber: beberapa sumber/n3m0
Tadi malam dikabarkan 15 kelompok perlawanan sepanjang sungai Eufrat telah bergabung dengan Negara Islam. Dari Bukamal di wilayah timur Suriah juga beberapa kelompok yang tadinya bagian dari Free Syrian Army menyatakan bergabung dengan IS. Kelompok-kelompok tersebut adalah Ahl Al Athar, Ibin al-Qa'im dan Aisha. Sedangkan sisa-sisa pasukan yang tidak bergabung berikut pimpinannya menghindari daerah-daerah yang dikuasai IS ke sekitar wilayah Dier Ezzor.
Dari Deir Ezzoor sendiri dikabarkan 11 brigade telah bergabung kepada IS. Twitter-twitter dari kelompok-kelompok yang berlawanan dengan IS pun beberapa hari ini sepi dan tidak terlihat aktifitas.
Namun yang lebih menggemparkan lagi adalah bergabungnya Liwa Dawud kembali ke IS. Liwa Dawud diperkirakan memiliki 1000 jihadis yang bergabung dengannya, berikut lebih dari 10 tanks dan 150 kendaraan bergabung dengan IS di Idlib.
Brigade Dawud adalah anggota dari Suqur al-Sham (IF) sebelum bergabung dengan IS tahun lalu. Dan ketika terjadi pertarungan antara kelompok perlawanan dengan IS pada Januari 2014, Brigade Dawud berada di benteng Sarmin di Idlib, mereka pada waktu itu menyatakan keluar dari IS. Mereka kemudian bersama dengan kelompok pemberontakan lainnya bergabung untuk membentuk "Jaysh Al-sham". Namun sekarang mereka telah mengumumkan bergabung kembali dengan IS.
Dikabarkan tadi malam Brigade Dawud sedang melakukan perjalanan ke Raqqah.
Negara Islam saat ini menghadapi musuh dibanyak front baik dari negara-negara Sunni maupun Syiah, juga dari negara-negara barat, namun yang terjadi dilapangan kelompok ini semakin memperkuat pengaruhnya atas wilayah Irak dan Suriah.
Kehadiran Negara Islam di kawasan selain mengkhawatirkan negara-negara dunia, juga membuat khawatir kelompok FSA, Rezim assad maupun Hizbullah yang baru-baru saja dengan terbuka menyatakan menambah pasukannya di Suriah untuk membantu Assad.
sumber: beberapa sumber/n3m0
0 komentar:
Posting Komentar