Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pejuang Negara Islam (IS) pada Kamis pagi menyerang ladang gas Shaar, sebelah timur dari situs kuno Palmyra, menewaskan 23 penjaga.
"Nasib 340 Angkatan Pertahanan Nasional (paramiliter) anggota, penjaga, insinyur dan karyawan yang berada di lapangan, tidak diketahui, karena mereka juga ditawan, terluka atau ditangkap selama operasi", kata Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman.
Operasi ini, ia menambahkan, adalah operasi yang dilakuan Negara islam "yang paling penting sejauh ini terhadap pemerintah".
Abu Bilal, seorang aktivis terkait dengan IS di provinsi Homs, juga melaporkan serangan itu.
Dua belas anggota IS telah terbunuh dalam pertempuran itu, katanya, menambahkan bahwa "puluhan" tewas di sisi pemerintah.
"Ada serangan martir dan kami merebut delapan pos pemeriksaan sebelum mengambil alih lapangan gas", kata Abu Bilal melalui Internet.
Gubernur Homs Talal Barazi juga mengkonfirmasi serangan itu.
"Sejumlah pria bersenjata mengambil alih lapangan gas pada hari Rabu malam dan kami telah kehilangan kontak dengan tiga teknisi yang berada di situs tersebut", kata Barazi kepada AFP.
"Orang-orang bersenjata telah ada di daerah sekitarnya sebelumnya, tetapi mereka sekarang telah memperluas daerah yang mereka kontrol dengan operasi baru ini", katanya.
"Militer sedang mencoba untuk merebutnya kembali. Ada pertempuran di daerah dan pemerintah melakukan serangan udara".
Negara Islam, yang menyatakan sebuah "khilafah" yang membentang antara Suriah dan Irak bulan lalu, dalam beberapa pekan terakhir telah mengambil alih seluruh pedesaan di provinsi Deir Ezzor yang kaya minyak.
Deir Ezzor berbatasan dengan provinsi Homs serta Irak, dimana kelompok jihad telah memelopori serangan kelompok militan Sunni telah membuat sebagian besar wilayah jatuh di luar kendali pemerintah Irak.
sumber: za
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar